get app
inews
Aa Text
Read Next : Tak Jera di Penjara, Dokter Gigi di Bali Buka Praktik Aborsi, Gugurkan 1.338 Janin dalam Tiga Tahun

Miris, Indonesia Cuma Punya 4.500 Dokter Gigi Spesialis, Setara Negara Menengah ke Bawah

Kamis, 02 Juni 2022 | 09:49 WIB
header img
Jumlah dokter gigi spesialis di Indonesia masih sangat minim. (foto ilsutrasi: ist)

BANDUNG, iNewsKutai.id - Ketersediaan tenaga dokter gigi spesialis di Indonesia sangat minim. Jumlahnya hanya sekitar 4.500 orang untuk melayani 273 jiwa penduduk. Itu pun terkonsentrasi di kota-kota besar.

Pengurus Besar (PB) Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg Usman Sumantri menyatakan, jumlah dokter gigi spesialis masih sangat jauh dari ideal. Jika mengacu pada negara-negara di ASEAN, jumlah tersebut masuk kategori negara menengah ke bawah.

"Dokter gigi spesialis di Indonesia ini kurang. Kita cuma punya 4.500 dokter gigi spesialis se-Indonesia. Ini rata-rata hanya menumpuk di kota besar," ujarnya dalam acara Talkshow PDGI Kota Bandung, Rabu, (1/6/2022). 

Usman Sumantri menyatakan, kondisi ini patut menjadi perhatian terutama untuk pemerataan tenaga medis ke daerah. Jika tak ada regulasi dan percepatan regenerasi, dalam kurun 15 tahun ke depan, kebutuhan akan dokter gigi spesialis tidak bisa dipenuhi. 

"Saya berharap Unpad dan universitas lain di kota besar melalui poli gigi umumnya bisa mencetak dokter gigi baru. Mereka bisa ditempatkan ke daerah terpencil yang kita ikat melalui regulasi," ujar Usman Sumantri.

Ketua PDGI Kota Bandung drg Sri Mulyanti mengungkapkan sudah menjadi fenomena jika dokter gigi terutama spesialis hanya akan ditemukan di kota-kota besar dan cenderung menumpuk. 

"Di Bandung sendiri, dokter gigi umum itu ada sekitar 1.400. Itu pun tidak semua aktif praktik ya. Ya memang kalau saya pikir, jumlah dokter gigi itu terlalu menumpuk di kota besar," kata Ketua PDGI Kota Bandung.  

Perempuan yang kerap disapa Yanti menyatakan, belum meratanya jumlah dokter gigi di daerah terpencil juga berdampak dari kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai. Sebab, dokter gigi sendiri membutuhkan dukungan fasilitas, minimal kursi gigi untuk melakukan tindakan. 

"Dokter gigi itu kan butuh alat ya, misalnya kursi gigi. Kalau tidak ada fasilitasnya, para dokter gigi juga tidak bisa maksimal melayani. Nantinya malah hanya penyuluhan. Saya pikir perlu didukung juga dengan fasilitas memadai sebelum diterjunkan ke daerah yang membutuhkan," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyampaikan apresiasinya untuk seluruh dokter gigi yang telah memberikan pelayanan maksimal di tengah pandemi.

"Rentan sekali dokter gigi ini terpapar karena Covid-19 itu kan dari droplet air liur ya. Mudah-mudahan setelah Kota Bandung masuk endemi, para dokter gigi bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat," pungkasya.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut