Namun, mimpi menjadi anggota TNI kembali melecutnya. Tak mau menjadi beban pikiran sang ibu, dia kemudian memutuskan mendaftar diam-diam. Untuk biaya, Lugas menggadaikan motor yang biasa digunakannya menjual gorengan.
Tapi masalah ternyata belum selesai. Lugas mengaku sempa tidak percaya diri mengikuti seleksi karena berasal dari keluarga kurang mampu. Baju dan sepatu yang digunakannya pun amat tidak layak. Dia minder menyaksikan calon peserta lainnya.
Lagi-lagi, mimpi menjadi anggota TNI membuat dia mengabaikan semuanya. Lugas mengikuti satu persatu tes dengan keyakinan.
"Alhamdulillah dengan rahmat Tuhan yang maha Esa, saya dinyatakan lulus dan masuk menjadi tentara melalui jalur bintara unggulan," ungkapnya.
Mendengar cerita mengharukan itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dibuat menangis haru. Bahkan, Jenderal Dudung sampai turun dari podium menghampiri Lugas untuk sekadar memberi pelukan.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait