JAKARTA, iNewsKutai.id - Mata uang rupiah terus mengalami pelemahan menyusul tekanan moneter. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menyoroti tekanan yang tengah berlangsung terhadap rupiah.
Meski terus melemah, namun Sri Mulyani tidak dikhawatir. Alasannya, pelemahan rupiah tidak sebesar ringgit Malaysia.
"Pelemahan rupiah 4,55% year to date (ytd) masih lebih baik apabila dibandingkan depresiasi berbagai mata uang di kawasan seperti ringgit Malaysia," kata dia, di Jakarta, Senin (1/8/2022).
Dia menyebutkan ringgit Malaysia mengalami pelemahan 6,46%, rupee India melemah 6,80%, dan Baht Thailand melembah 9,24%. Adapun sampai dengan 28 Juli 2022, nilai tukar rupiah melemah 4,55% ytd.
Sementara itu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2022 masih tetap kuat. Tercatat, cadangan devisa Indonesia mencapai USD136,4 miliar.
"Hal ini setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor," kata Sri Mulyani.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait