JAKARTA, iNewsKutai.id - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ternyata sempat membuat Indonesia berselisih dengan China. Penyebabnya, konsorsium China Railway International Co. Ltd menolak perhitungan cost overrun KCJB.
China enggan ikut menalangi pembengkakan anggaran sementara KCJB mencapai USD1,176 miliar atau setara Rp16,8 triliun. Mereka menilai jika biaya untuk menambal cost overrun merupakan tanggung jawab pemerintah Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Menteri BUMN I, Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (2/11/2022).
Pria yang akrab disapa Tiko itu menjelaskan jika penolakan terjadi karena China tidak mengakui biaya dari PT PLN (Persero), PT Telkom Indonesia Tbk, hingga pajak.
Sebaliknya, konsorsium dari Negeri Tirai Bambu itu meminta agar nilai cost overrun KCJB lebih kecil dari perhitungan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
"China minta angkanya karena enggak mengakui biaya PLN, pajak, dan Telkom. Kita berdebat juga di situ, mereka maunya lebih rendah," ungkap Tiko di Senayan, Rabu (2/11/2022).
Editor : Abriandi
Artikel Terkait