BAKHMUT, iNewsKutai.id - Nasib tragis dialami puluhan tentaran bayaran Rusia dari Wagner Group. Mereka dibantai militer Ukraina setelah kehabisan amunisi saat mencoba merebut Kota Bakhmut di Ukraina timur.
Gambar puluhan mayat tentara bayaran tergeletak di atas es itu dipublikasikan bos Wagner Group Rusia, Yevgeny Prigozhin. Dia menyebut, kematian serdadunya itu akibat kekurangan amunisi dan senjata saat melawan tentara Ukraina.
"Mereka adalah orang-orang yang meninggal kemarin karena kehabisan amunisi. Ibu, istri dan anak-anak akan menerima jasad mereka. Seharusnya ada lebih sedikit korban. Siapa yang bersalah karena mereka mati? mereka yang seharusnya menyelesaikan pertanyaan tentang kita mendapatkan cukup amunisi," papar Prigozhin kepada seorang blogger militer terkemuka Rusia dalam sebuah wawancara dikutip dari Sindonews, Kamis (23/2/2023).
Prigozhin sengaja mempublikasikan kematian tentaranya untuk menyerang elite militer Rusia yang tidak menyetujui usulan penambahan amunisi dan senjata. Dia menyebut, kebijakan tersebut sebagai upaya pengkhianatan untuk menghancurkan kelompok tentara bayaran.
Tuduhan tersebut kemudian dibantah mentah-mentah Kementerian Pertahanan Rusia, dalam pernyataan Selasa malam. Sebaliknya, Kremlin menyebut ada upaya untuk menciptakan perpecahan yang bekerja semata-mata untuk keuntungan musuh.
Namun, Prigozhin membalas dengan merilis gambar lusinan tentara bayarannya yang tewas tergeletak di Ukraina timur yang menjadi medan tempur Wagner Group merebut kota kecil Bakhmut.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait