Dia juga merilis salinan permintaan resmi Wagner kepada Kementerian Pertahanan untuk amunisi. Prigozhin bahkan menyertakan penghitungan terperinci dari peluru yang digunakan, diminta dan diterima—meskipun mengatakan dia menghapus data sensitif seperti nama-nama amunisi.
“Mereka masih belum memberi kita amunisi. Tidak ada langkah untuk memberi kami amunisi yang diambil,” kata Prigozhin sembari menuduh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, dan Kepala Staf Umum Jenderal Valery Gerasimov menahan tanda tangan mereka dari formulir persetujuan peluru.
Terlepas dari kekurangan amunisi da senjata, Prigozhin menyatakan komitmen para tentaranya untuk merebut Bakhmut.
“Dua kali lebih banyak dari kita yang akan mati itu saja, sampai tidak ada satu pun dari kita yang tersisa. Ketika Wagner semuanya mati maka Shoigu dan Gerasimov mungkin harus mengambil senjata,” sindirnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait