TANJUNG REDEB, iNewsKutai.id - Tiga orang nelayan asal Talisayan, Berau menemukan empat buah rudal yang diduga peninggalan perang dunia II. Bom tersebut ditemukan di perairan Tarakan, Kalimantan Utara.
Kasi Humas Polres Berau Iptu Suradi menjelaskan, penemuan bermula ketika tiga orang nelayan yakni Sulaiman (33), Taufik (36) dan Onde (30) menjaring ikan di perairan Tarakan pada 23 Februari 2023 lalu.
Saat itu, ketiga menarik jaring yang sudah dipasang sehari sebelumnya. Namun, saat ditarik, ada empat buah benda berkarat dan dipenuhi karang menempel di jaring. Sayangnya, dua benda yang belakangan diketahui rudal itu terjatuh ke laut.
"Rudal itu ditemukan setelah tersangkut di pukat pari yang telah dipasang sehari sebelumnya. Ada empat rudal, dua jatuh ke laut sedangkan 2 lagi bisa dinaikkan ke kapal," jelas Suradi dikutip dari laman Polres Berau, Selasa (28/2/2023).
Meski ketiga nelayan tersebut tidak mengetaui pasti benda tersebut, namun mereka tetap menaikkannya ke atas kapal dan meninggalkan perairan tersebut menuju perairan Tanjung Batu pada sore hari.
Keesokan harinya, Sulaiman dan kedua rekannya meninggalkan perairan Tanjung Batu menuju Talisayan. Mereka tiba di Muara Talisayan pada pukul 15.00 WITA. Karena air surut, perahu mereka tidak dapat merapat ke Dermaga Talisayan sehingga lego jangkar di tengah laut.
“Saat menurunkan jangkar, salah satu rekannya mencoba membersihkan kerang yang ada di rudal. Saat dibersihkan, salah satu rudal terbelah menjadi dua bagian. Karena takut meledak, mereka memutuskan untuk membuang satu rudal utuh dan bagian rudal yang terbelah di Muara Talisayan,” bebernya.
"Jarak dari Dermaga Talisayang dengan Laut Tarakan tempat ditemukannya rudal sekitar 91 mil dengan jarak tempuh 11 jam. Sedangkan jarak dari Dermaga Talisayan dengan lokasi pembuangan bom sekitar satu mil," ungkapnya.
Penemuan rudal itu kemudian dilaporkan ke polisi dan selanjutnya diserahkan ke Koramil 0902-7/Talisayan.
Sementara itu, Danramil 0902-7/Talisayan, Kapten Arm M Irfan mengatakan sudah berkoordinasi dengan Pos TNI AL di Biduk-Biduk terkait temuan nelayan tersebut.
“Karena bahan peledak ini ditemukan di laut, dan TNI AL berwenang untuk itu. Kami masih menunggu untuk diserahkan. Belum bisa pastikan ini peninggalan perang dunia 2 atau milik TNI AL,” pungkasnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait