TIMIKA, iNewsKutai.id - TNI bakal lebih tegas dalam menindak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan seiring peningkatan status operasi menjadi siaga tempur. Hal itu menyusul pendekatan soft approach yang diterapkan, justru mengakibatkan jatuhnya korban prajurit TNI.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, sejak awal operasi penegakan hukum yang dilakukan aparat mengedepankan cara soft approach. Namun, hal tersebut ternyata tidak efektif di Nduga dan membuat KKB semakin brutal.
Karena itu, Mabes TNI memutuskan meningkatkan status operasi menjadi siaga tempur di Nduga. Operasi ini memungkinkan prajurit TNI selalu siaga menghadapi serangan dan dalam kondisi siap bertempur.
"Status operasi ditingkatkan dari sebelumnya soft approach menghadapi serangan seperti yang terjadi 15 April 2023 lalu. Kita tingkatkan menjadi siaga tempur untuk pasukan kita, sehingga naluri tempurnya terbangun untuk itu," ucapnya dikutip dari iNews.id, Rabu (19/4/2023).
Pada serangan Sabtu (15/4/2023) pekan lalu, seorang prajurit TNI yakni Pratu Miftahul Arifin dipastikan gugur. Korban tertembak saat melakukan operasi pencarian pilot Susi Air.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait