JAKARTA, iNewsKutai.id - Bima Sakti kembali melanjutkan pekerjaannya sebagai pelatih timnas Indonesia U-17. Dia akan memimpin skuad Garuda Junior yang akan tampil di Piala Dunia FIFA U-17 pada November 2023 mendatang.
Pengumuman penunjukan Bima Sakti tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir. Dia menginginkan agar pelatih muda menangani tim Merah Putih menghadapi ajang bergengsi kelompok usia tersebut.
"Kami butuh pelatih muda, karena itu kami memberikan kesempatan pada coach Bima Sakti untuk menjadi pelatih timnas U-17," kata Erick Thohir dalam konferensi pers, Sabtu (24/6/2023).
Bima Sakti sebelumnya memang berstatus sebagai pelatih timnas U-17. Legenda timnas Indonesia itu sempat memimpin tim Garuda Junior pada kualifikasi Piala Asia U-17, Oktober 2022 lalu.
Sayangnya, timnas Indonesia gagal lolos ke putaran final. Mereka kalah telak 1-5 dari Malaysia pada perebutan posisi juara grup sekaligus tiket lolos Piala Asia U-17. Padahal, sepanjang kualifikasi, Indonesia mengemas tiga kemenangan masing-masing atas Uni Emirat Arab, Palestina, dan Guam.
Kini, Bima Sakti kembali mendapat kepercayaan serupa namun pada level kejuaraan yang lebih bergengsi. Untuk menjalankan tugas berat tersebut, Erick Thohir mengatakan akan menunjuk sosok lain untuk membantu Bima Sakti agar menghasilkan output maksimal di timnas.
"Kami akan mencari pendamping atau asisten pelatih untuk coach Bima. Kami beserta jajaran Exco PSSI akan segera diskusi," ujarnya.
Menteri BUMN itu pun berharap agar timnas U-17 dipoles sebaik agar bisa meraih hasil maksimal di Piala Dunia U-17. Untuk itu, PSSI akan menggelar seleksi di sembilan wilayah di Indonesia.
"Persiapan timnas U017 akan segera dimulai dengan seleksi pemain di sembilan wilayah di Indonesia dan pemusatan latihan," pungkasnya.
Sesuai jadwal, Piala Dunia U-17 akan bergulir pada 10 November 2023 sampai 2 Desember 2023 mendatang. Timnas U-17 mendapat kesempatan tampil setelah FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah dan mendapatkan jatah satu tempat. Indonesia menggantikan Peru yang dinilai tidak siap secara infrastruktur.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait