JAKARTA, iNews.id - Sunan Bonang melakukan perjalanan pulang ke Tuban, tanah kelahirannya, setelah mengundurkan diri dari kedudukannya di Masjid Demak.
Namun, perjalanannya terhenti di Desa Bonang, Lasem karena terpukau dengan kondisi masyarakat yang menderita kemiskinan dan kekurangan sumber air.
Sunan Bonang bukan hanya pandai dalam bidang agama, tetapi juga memiliki pengetahuan yang luas dalam mengenali tanda-tanda tanah yang mengandung sumber air.
Dalam beberapa hari, ia berhasil menggali beberapa sumur di Bonang dan air mulai mengalir dari sumur-sumur tersebut. Masyarakat desa tidak lagi kekurangan sumber air, dan sumur-sumur buatan Sunan Bonang masih dapat ditemui hingga sekarang.
Setelah itu, Sunan Bonang memutuskan untuk tinggal di Bonang dan mendirikan pesujudan di Watu Layar. Kabar mengenai pendirian pesujudan oleh Sunan Bonang menyebar ke seluruh Pulau Jawa, dan murid-muridnya mulai datang. Mereka membangun sebuah pedepokan yang dilengkapi dengan panggung pertunjukan wayang, yang juga berfungsi sebagai pesantren.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait