Pada hari Minggu, putra Duterte yang juga Wali Kota Davao; Sebastian Duterte, menyerukan pengunduran diri Marcos Jr. Menurutnya, presiden telah menjalankan kebijakan luar negeri yang berbahaya dan bertanggung jawab atas meningkatnya kriminalitas.
"Presiden, kalau tidak punya rasa cinta dan cita-cita terhadap negara, mundurlah," ujarnya dalam acara forum publik.
Marcos Jr kemudian membalas ancaman Duterte dengan menyebut pendahulunya itu sebagai pecandu narkoba.
"Saya pikir itu karena fentanil," katanya merujuk pada salah satu jenis narkoba saat ditanya tentang pernyataan Duterte.
Menurut Marcos Jr, narkoba tersebut yang sebelumnya disebut Duterte untuk menghilangkan rasa sakit, telah mengganggu penilaiannya.
"Dia telah mengonsumsi narkoba tersebut dalam waktu yang sangat lama. Setelah lima, enam tahun, narkoba tersebut akan berdampak padanya," ujarnya, seperti dikutip The Guardian, Selasa (30/1/2024).
Editor : Abriandi
Artikel Terkait