SAMARINDA, iNewsKutai.id - Anggrek hitam resmi diperkenalkan sebagai maskot Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX. Maskot yang diberi nama Anggah ini akan menjadi cenderamata bagi seluruh peserta MTQ.
Sekprov Kaltim Sri Wahyuni,menjelaskan, anggrek hitam sengaja dipilih sebagai maskot karena memiliki makna yang dalam. Anggrek tersebut merupakan flora endemik dan hanya bisa ditemukan di Kaltim.
Anggrek hitam melambangkan keindahan, keanggunan, dan simbol perlindungan dari Allah SWT.
"Anggrek ini berwarna hijau dan di tengah kelopak bunganya berwarna hitam, sehingga disebut anggrek hitam,"jelas Sri Wahyuni dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Senin (5/8/20024).
Dia memaparkan, keindahan yang dipancarkan anggrek hitam diharapkan dapat membuat makhluk yang melihatnya semakin mengagumi Pencipta melalui ayat Kauniyah Anggrek Hitam.
Selain keindahan, anggrek hitam juga memiliki banyak manfaat kesehatan bagi masyarakat Kaltim. Sejak dulu, warga Benua Etam telah menggunakan dan mempercayainya sebagai obat tradisional.
Anggrek hitam juga berfungsi sebagai simbol perlindungan. Tumbuhan langka ini dilindungi dari perdagangan anggrek yang tercantum dalam Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Liar Hewan dan Tumbuhan Langka (CITES) Appendix I dan II.
"Karena kelangkaannya, flora ini harus dilindungi dan dilestarikan," pungkasnya.
Sesuai jadwal, MTQ Nasional XXX akan berlangsung pada 6-16 September 2024 mendatang. Venue utama ditempatnya di Gelora Kadrie Oening Samarinda. MTQ ini juga akan digelar secara hybrid dari Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Perlombaan akan digelar di 13 lokasi di Kota Samarinda. Sementara untuk rangkaian acara dimulai dari pawai ta'aruf, malam ta'aruf, pelantikan dewan hakim, pameran MTQ, halal food, dan pameran kaligrafi internasional.
Rangkaian selanjutnya pembukaan MTQ nasional, seminar nasional dan internasional, pelaksanaan musabaqah, city tour kafilah, dan penutupan MTQ. Pembukaan dan penutupan MTQ akan dilaksanakan di Gelora Kadrie Oening Samarinda.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait