3. Suplemen Herbal
Suplemen herbal sering dianggap sebagai pilihan yang lebih aman dan alami dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Namun, beberapa jenis suplemen herbal dapat memiliki efek samping yang merugikan ginjal, terutama jika digunakan dalam dosis yang berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama.
Beberapa bahan aktif dalam suplemen herbal, seperti senna, kava-kava, atau kumis kucing, dapat menyebabkan iritasi pada ginjal atau berpotensi memperburuk fungsi ginjal yang sudah terganggu.
Selain itu, suplemen herbal juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi, memperburuk efek samping atau mengganggu metabolisme obat tersebut.
Karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi suplemen herbal, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat masalah ginjal atau sedang menjalani pengobatan tertentu.
4. Alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan sudah dikenal dapat merusak berbagai organ tubuh, termasuk ginjal. Alkohol dapat menyebabkan dehidrasi karena sifat diuretiknya, yaitu meningkatkan produksi urin yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan.
Ketika tubuh dehidrasi, ginjal menjadi lebih sulit untuk bekerja secara efisien, dan ini dapat memperburuk fungsinya dalam jangka panjang. Selain itu, alkohol juga dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan peradangan dalam tubuh, dua faktor yang dapat memperburuk kerusakan ginjal.
Penggunaan alkohol yang berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi alkohol dengan bijak dan dalam batas yang sehat.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait