SAMARINDA, iNewsKutai.id - Pemprov Kaltim memastikan ketersediaan pasokan daging sapi, ayam, dan telur menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H. Stok yang tersedia saat ini bahkan surplus.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Fahmi Himawan mengungkapkan, berdasarkan data, pada Januari, perkiraan ketersediaan daging sapi di Benua Etam mencapai 1.167 ton.
Sementara kebutuhan hanya sekitar 984 ton atau surplus 182 ton. Stok ini kemudian meningkat pada Februari yang diperkirakan mencapai 1.202 ton.
"Dari Januari hingga Maret dari hasil prognosis dipastikan aman. Ketersediaan daging sapi, ayam, maupun telur ayam dengan kebutuhan masih surplus. Kita tidak kekurangan," tegasnya saat menjadi pembicara terkait kesiapan stok daging jelang Ramadhan 2025 secara virtual, Kamis (14/2/2025).
Untuk Maret, ketersediaan daging sapi diperkirakan meningkat menjadi 1.297 ton, seiring dengan masuknya daging frozen. Sementara itu, kebutuhan diperkirakan naik 5 persen dari Februari menjadi 1.034 ton, sehingga masih terdapat surplus sebesar 262 ton.
Selain daging sapi, ketersediaan daging ayam juga diproyeksikan surplus pada Maret, dengan stok mencapai 8.200 ton. Sementara kebutuhan hanya sekitar 7.900 ton, sehingga terdapat surplus sebesar 305 ton.
Adapun konsumsi telur diperkirakan meningkat dari 4.564 ton pada Februari menjadi 4.873 ton pada Maret. Dengan stok awal, produksi lokal, dan pasokan tambahan, ketersediaan telur pada Maret diperkirakan mencapai 5.029 ton. Dengan demikian, masih terdapat surplus sebesar 155 ton.
"Kita memperkirakan akan terjadi peningkatan konsumsi daging dan telur pada awal puasa atau pada akhir Februari. Peningkatan konsumsi juga diperkirakan terjadi menjelang hari raya Idul Fitri dan H+ Lebaran," ujarnya.
Fahmi pun mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan melakukan pembelian berlebihan. Hal ini untuk mengantisipasi kenaikan harga yang tidak wajar menjelang Ramadhan.
"Jika masyarakat melakukan pembelian daging dan telur secara wajar, kenaikan harga tidak akan signifikan dan masih bisa ditolerir. Jadi tidak usah panic buying," tegasnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait