Saat berada di dekat jurang, Aske Mabel melakukan perlawanan dan berusaha melarikan diri. Polisi terpaksa mengambil langkah tegas dan menembak kaki pelaku.
"Melihat situasi tersebut, aparat bertindak tegas dan melumpuhkan pelaku sesuai prosedur penegakan hukum," tegasnya.
Kombes Yusuf menambahkan, selama dalam pelarian, Aske turut serta melakukan serangkaian aksi teror dan kejahatan. Dia tercatat terlibat dalam tujuh kasus pembunuhan baik masyarakat sipil maupun aparat keamanan di Yalimo.
Dia juga melakukan tiga kali pembakaran dan perusakan.
"Keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras dan keberanian anggota Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 Papua serta dukungan dari masyarakat yang tak pernah berhenti berharap akan keadilan," tambahnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait
