MOSKOW, iNewsKutai.id - Rusia memamerkan rudal antar benua berhulu ledak nuklir, RS-24, di tengah meningkatnya ketegangan negara Barat menyusul invasi ke Ukraina. Rudal yang mampu membawa 10 hulu ledak nuklir itu bisa menjangkau wilayah Amerika Serikat.
Media-media Barat mengklaim jika RS-24 tersebut mampu menyerang dengan senjata nuklir secara bersamaan ke berbagai belahan dunia, termasuk Eropa dan AS. Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyiagakan pasukan nuklirnya menyusul sikap agresif negara barat memasok senjata ke Ukraina.
Rencananya, senjata pamungkas Kremlin tersebut akan diikutkan dalam parade militer pada 9 Mei yang bertepatan dengan hari kemenangan atas Nazi. Putin dikabarkan akan hadir dalam perayaan tersebut.
Sejumlah pakar menyatakan, langkah Kremlin memamerkan rudal RS-24 merupakan peringatan jika Rusia siap mengerahkan segalanya jika terus menerus didesak oleh negara Barat yang dimotori Amerika Serikat.
Termasuk menggunakan senjata nuklir jika keberadaan negaranya benar-benar terancam. Namun, yang lain memprediksi senjata atom kemungkinan digunakan jika Moskow mengalami kekalahan luar biasa dalam pertempuran di Donbass, Ukraina timur.
"Mereka (senjata nuklir) dapat digunakan, tetapi dalam situasi yang sangat, sangat spesifik," kata mantan menteri luar negeri Rusia Andrei Kozyrev kepada Fox News Digital, Selasa (19/4/2022).
"Jika Rusia atau salah satu negara itu benar-benar terancam seperti jika pasukan NATO menyerang Moskow, maka mungkin mereka akan menggunakan senjata nuklir. Tetapi tidak ada ancaman eksistensial bagi Rusia dalam situasi saat ini," sambung Kozyrev.
Editor : Abriandi
