MARIUPOL, iNewsKutai.id - Klaim militer Rusia yang segera merebut pertahanan terakhir militer Ukraina di Kota Mariupol ternyata bukan isapan jempol belaka. Komandan Brigade Marinir ke-36 Ukraina Serhiy Volyna mengakui jika tinggal menunggu waktu pasukan Beruang Merah merebut pabrik baja Azovstal.
Pernyataan putus asa Serhiy Volyna itu diposting di Facebook sembari meminta bantuan kepada para pemimpin dunia untuk memastikan mereka bertahan. Sebelumnya, militer Rusia telah mengultimatum seluruh tentara dan pasukan bayaran yang bertahan di pabrik baja Azovstal untuk menyerah dan dijamin keselamatannya.
"Pasukan mungkin menghadapi hari-hari terakhir kita, jika tidak berjam-jam. Jumlah pasukan musuh 10 berbanding 1, ini tidak seimbang," kata Serhiy Volyna, Rabu (20/4/2022) pagi.
Volyna mengakui pasukan darat Rusia memiliki keuntungan dari segi perlengkapan tempur karena dilengkapi tank. Selain itu, mereka didukung jet tempur dan helikopter serta artileri.
“Kami hanya mempertahankan satu objek—pabrik Azovstal—di mana selain personel militer, ada juga warga sipil yang menjadi korban perang ini,” imbuh dia, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (21/4/2022).
“Kami mengimbau dan memohon kepada semua pemimpin dunia untuk membantu. Kami meminta mereka untuk menggunakan prosedur ekstraksi dan membawa kami ke wilayah negara pihak ketiga,” ujar Volyna.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait