MOSKOW, iNewsKutai.id - Kota Mariupol dalam kendali penuh militer Rusia. Tidak kurang dari 2.439 pejuang Ukraina yang selama ini bertahan di pabrik baja Azovstal memutuskan menyerah.
Pabrik baja seluas 11 kilometer persegi tersebut sebelumnya menjadi benteng terakhir perlawanan Ukraina di Kota Mariupol. Namun, pengepungan dan serangan artileri militer Rusia akhirnya meruntuhkan mental tentara Ukraina dan sukarelawan hingga akhirnya meletakkan senjata.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov menjelaskan jika Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu telah melapor kepada Presiden Vladimir Putin bahwa pembebasan total telah dilakukan di pabrik baja Azovstal di Mariupol.
Kantor berita negara Rusia RIA Novosti, mengutip Kementerian Pertahanan melaporkan, total 2.439 pejuang Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja telah menyerah sejak Senin awal pekan ini. Para hari Jumat ada lebih dari 500 orang yang menyerah.
Saat mereka menyerah, pasukan ditawan oleh Rusia. Beberapa di antaranya dibawa ke bekas koloni penjara sementara lainnya dikabarkan dirawat di rumah sakit. Pertahanan pabrik baja di Mariupol dipimpin oleh Resimen Azov Ukraina.
Namun, tidak seluruh tentara Ukraina sepertinya akan bernasib baik. Pasalnya, Kremlin meyatakan akan menyelidiki beberapa pembela Ukraina di pabrik baja atas kejahatan perang dan mengadili mereka.
Komandan Azov yang berhaluan Neo Nazi bahkan dibawa pergi dari pabrik dengan kendaraan lapis baja. Pihak berwenang Rusia telah mengancam untuk Rusia menyebut mereka "Nazi" dan penjahat. Hal itu memicu kekhawatiran masyarakat internasional tentang nasib mereka.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait