NEW YORK, iNewsKutai.id - Entah apa yang direncanakan Elon Musk dibalik kesepatakan mengakuisisi Twitter. Sebab, salah satu orang terkaya di dunia itu selama ini dikenal sebagai pengusaha yang fokus pada pengembangan teknologi roket dan mobil listrik.
Twitter mengumumkan kesepakatan pembelian platform media sosial itu seharga 44 miliar dolar AS atau setara Rp634,76 triliun tunai, Senin, (25/4/2022). Aplikasi berlambang burung warna biru itu kini di bawah kendali Elon Musk dan diprediksi akan mengalami transformasi besar-besaran.
Sebelum transaksi tersebut tercapai, Musk telah mengkritik moderasi Twitter, di mana algoritma Twitter untuk memprioritaskan tweet harus bersifat publik dan mengkritik memberikan terlalu banyak kekuatan pada layanan kepada perusahaan yang beriklan.
Di bawah kendali Musk, kemungkinan akan lebih sedikit moderasi dan pemulihan kembali individu yang dilarang termasuk mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Musk sendiri juga telah menjelaskan tweet yang ramah pengguna ke layanan, seperti tombol edit dan mengalahkan "bot spam" yang mengirim tweet yang tidak diinginkan dalam jumlah besar.
Diskusi mengenai kesepakatan itu pada pekan lalu tampak tidak pasti, di mana Musk mempercepat selama akhir pekan setelah merayu pemegang saham Twitter dengan rincian pembiayaan dari tawarannya. Di bawah tekanan, Twitter mulai bernegosiasi dengan Musk untuk membeli perusahaan dengan harga 54,20 dolar AS per saham yang diusulkan.
"Kebebasan berbicara adalah landasan dari demokrasi yang berfungsi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital di mana hal-hal penting bagi masa depan umat manusia diperdebatkan," kata Musk dalam sebuah pernyataan.
Saham Twitter naik 5,7 persen pada hari Senin menjadi ditutup pada 51,70 dolar AS. Adapun kesepakatan itu mewakili hampir 40 persen premi dari harga penutupan sehari sebelum Musk mengungkapkan bahwa dia telah membeli lebih dari 9 persen saham.
Meski begitu, tawaran tersebut berada di bawah kisaran 70 dolar AS atau nilai Twitter diperdagangkan tahun lalu.
"Saya pikir jika perusahaan diberi cukup waktu untuk berubah, kami akan menghasilkan jauh lebih banyak daripada yang ditawarkan Musk saat ini," kata direktur pelaksana Boyar Value Group, yang memegang saham di Twitter, Jonathan Boyar.
Langkah Musk melanjutkan tradisi miliarder yang membeli kendali atas platform media berpengaruh yang mencakup pengambilalihan New York Post oleh Rupert Murdoch pada tahun 1976 dan Wall Street Journal pada tahun 2007 dan akuisisi Washington Post oleh Jeff Bezos pada tahun 2013.
Twitter mengatakan, Musk mendapatkan 25,5 miliar dolar AS utang dan pembiayaan pinjaman margin dan memberikan komitmen ekuitas 21 miliar dolar AS. Musk, yang memiliki kekayaan 268 miliar dolar AS menurut Forbes, mengatakan, dia tidak terlalu peduli dengan ekonomi Twitter.
“Memiliki platform publik yang dapat dipercaya secara maksimal dan inklusif secara luas sangat penting bagi masa depan peradaban. Saya sama sekali tidak peduli dengan ekonomi,” ucap Musk dalam pembicaraan publik baru-baru ini.
Transaksi Twitter telah disetujui oleh dewan dan sekarang tunduk pada suara pemegang saham. Tidak ada rintangan peraturan yang diharapkan, kata para analis.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait