NEW YORK, iNewsKutai.id - CEO Tesla Elon Musk membuat heboh pendukung Manchester United. Penyebabnya, salah satu orang terkaya di dunia itu membuat cuitan membeli tim raksasa asal Inggris berjuluk Setan Merah tersebut.
Kicauan tersebut disampaikan akun Twitter teverifikasi miliknya, @elonmusk, Rabu, (17/8/2022). Cuitan pria yang kerap kontroversial saat berkicau di Twitter itu tentu menjadi pertanyaan mengingat hingga saat ini MU masih dikuasai keluarga Glazer.
“Saya membeli Manchester United, terima kasih kembali,” cuit Musk.
Melihat cuitan bos SpaceX itu, banyak pendukung pasukan Manchester Merah yang mendukung Musk untuk benar-benar membeli klub kesayangan mereka itu. Menurut mereka lebih baik Musk memboyong tim besutan Erik Ten Hag itu dibanding membeli Twitter seharga USD44 miliar (Rp649 triliun), yang kini sedang berusaha dibatalkannnya.
Akan tetapi, sebaiknya para penggemar Man United jangan berharap banyak lebih dulu. Sebab, tidak diketahui apakah Musk serius atau tidak dengan ucapannya tersebut. Musk memang memiliki rekam jejak menggunakan Twitter untuk membuat lelucon dan kerap menjebak media, yang mengikuti apa yang dia kicaukan.
Menurut media, apa yang dikicaukan Musk akan menarik perhatian regulator, mengingat sekuritas Manchester United terdaftar di Bursa Efek New York. Saham Kelas-A telah jatuh 10% tahun ini.
Manchester United saat ini dimiliki pengusaha asal Amerika Serikat lainnya, yakni Keluarga Glazer. Mereka membeli juara Liga Inggris 20 kali itu seharga 790 juta Poundsterling (Rp14,1 triliun) pada 2005 lalu.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir para fans Setan Merah tidak senang dengan Keluarga Glazer. Pasalnya, mereka dianggap hanya menjadikan Man United sebagai ladang uang bagi mereka di tengah buruknya performa klub sejak terakhir kali juara Liga Inggris pada 2013 lalu.
Bahkan, saat ini terdapat Gerakan anti-Glazer, yang terbentuk pada tahun lalu karena Glazer berusaha untuk membentuk Liga Super Eropa bersama klub-klub raksasa lainnya. Beruntung, kompetisi tandingan Liga Champions itu batal terbentuk setelah mendapat kecaman keras dari para pecinta sepak bola di seluruh dunia dan juga Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA).
Editor : Abriandi
Artikel Terkait