QUEBEC, iNewsKutai.id - Sniper terbaik Kanada yang dikenal dengan panggilan 'Wali' yang sebelum berjuang untuk Ukraina memilih kembali ke rumahnya di Quebec. Bahkan, dia hanya menembakkan dua peluru selama berada di negara yang sedang berperang dengan Rusia tersebut.
Kepada media lokal, Wali yang digembar-gemborkan sebagai penembak jitu terbaik di dunia oleh media Spanyol itu mengaku menyesal telah bergabung sebagai legiun internasioal Ukraina. Dia menggambarkan kondisi militer Ukraina yang diklaim tidak memiliki persenjataan yang memadai, pelatihan yang buruk serta pencatutan dan desersi.
“Anda harus mengenal seseorang yang mengenal seseorang yang memberi tahu Anda bahwa di beberapa tempat pangkas rambut tua mereka akan memberi Anda AK-47,” kenangnya seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (8/5/2022).
Wali sebelumnya menjawab seruan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Maret lalu. Sniper yang pernah berperang dengan militan Kurdi di Irak itu bahkan mendapat liputan dari berbagai media seperti blogger militer Amerika bahkan dipuji New York Post.
Namun, dia mengatakan bahwa kenyataan membuatnya kecewa. Kembali ke rumah di Quebec, Wali mengatakan kepada La Presse pada hari Jumat bahwa komandan Ukraina awalnya tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan pejuang asing seperti dirinya. “Bahkan untuk makanan, seringkali warga sipil yang menyediakannya,” imbuhnya.
Wali mengaku bahkan mengambil inisiatif sendiri bergabung dengan sebuah unit pribadi yang dipimpin oleh mantan tentara lain dari Quebec bernama Brigade Norman. Sayangnya, unit tersebut tidak memiliki senjata memadai dan rompi anti peluru yang dijanjikan militer Ukraina tidak pernah datang.
Wali kemudian memilih bergabung dengan unit Ukraina yang bertempur di dekat Kiev, dan menjelaskan bahwa mereka harus mencari senjata, makanan, dan bensin. Pada akhirnya, Wali mengatakan bahwa dia akhirnya menembakkan dua peluru ke jendela "untuk menakut-nakuti orang," dan memutuskan untuk pulang tak lama setelah dua wajib militer Ukraina ditempatkan di wilayah Donbass mengekspos diri mereka ke tank Rusia dan menerima tembakan peluru "sangat akurat" sebagai balasannya.
"Saya mengatakan kepada mereka untuk tidak mengekspos diri mereka seperti itu, tetapi mereka tidak mendengarkan saya," ungkapnya.
"Saya melihat pecahan peluru itu berlalu seperti laser. Tubuhku menegang. Saya tidak bisa mendengar apa-apa, saya langsung sakit kepala. Itu benar-benar kekerasan,” tuturnya.
Wali bukan satu-satunya sukarelawan yang meninggalkan Ukraina tak lama setelah tiba untuk berperang. Di forum 'VolunteersForUkraine' Reddit, calon rekrutan dan mereka yang sudah berada di Ukraina bertukar saran, dorongan, dan terkadang cerita horor.
Satu postingan yang diduga dari sosok yang selamat dari serangan rudal Rusia di pusat pelatihan untuk rekrutmen asing pada bulan Maret menggambarkan bagaimana komandannya mengirim orang-orang yang tidak terlatih ke depan dengan sedikit amunisi dan senapan AK dan terbunuh.
(Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul "Kecewa Berat, Sniper Mematikan di Dunia Ini Ungkap Borok Ukraina")
Editor : Abriandi
Artikel Terkait