2. Tawaran Menjadi Nasabah Prioritas
Modus ini biasanya dilakukan media sosial seperti Instagram, Facebook, atau Whatsapp. Pelaku kejahatan akan menawarkan jasa upgrade dengan tawaran promosi yang cukup menggiurkan berupa rendahnya ketentuan minimal tabungan yang harus dimiliki nasabah bank reguler untuk meningkatkan tabungan menjadi Prioritas maupun Solitaire, salah satunya hanya Rp10 juta.
3. Akun Sosmed Customer Service Palsu
Sudah menjadi rahasia umum jika keluhan akan layanan perbankan di media sosial utamanya Twitter akan langsung dibanjiri komentar akun-akun customer service palsu. Mereka menawarkan penyelesaian masalah atas keluhan nasabah. Korban akan diarahkan ke website palsu pelaku.
4. Tawaran Menjadi Agen Laku Pandai
Saat ini juga terdapat akun di sosial media yang menawarkan menjadi agen laku pandai bank tanpa persyaratan rumit. Pelaku akan meminta korban mentransfer sejumlah uang untuk mendapatkan mesin EDC.
Pada Juli 2021, Anti Phishing Working Group mencatat terdapat 260.642 serangan phishing, yang menyerang berbagai industri. Mulai dari logistik, media sosial, finansial, hingga webmail.
Editor : Abriandi