SAMARINDA, iNewsKutai.id - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kota Samarinda mengeluhkan antrean solar untuk armada truk pengangkut elpiji. Pasalnya, hal tersebut membuat distribusi bahan bakar ke agen pengecer menjadi terhambat.
Hal tersebut disampaikan Ketua Hiswana Migas Samarinda Ahmad Sofyan saat audiens dengan Wali Kota Samarinda Andi Harun di Balai Kota, Rabu (6/7/2022). Dalam pertemuan tersebut, Hiswana Migas memaparkan kendala di lapangan sehingga distribusi elpiji kerap tersendat.
Ahmad Sofyan berharap, armada pengangkut elpiji subsidi maupun non subsidi diprioritaskan saat mengantre BBM solar di SPBU. Menurut dia, jika menggunakan Dexlite, cost yang dikeluarkan sangat tinggi dan bisa berdampak pada harga jual ke agen.
“Untuk menunggu Dexlite saja lama, apalagi solar subsidi. Kadang setelah sampai antrian depan, sudah kehabisan. Pernah mengisi Pertamina Dex tapi costnya luar biasa,” keluhnya.
Karena itu, dia berharap dukungan Pemkot untuk mendapat prioritas ketika melakukan pengisian BBM jenis solar.
Menyikapi hal tersebut, Andi Harun menyatakan akan berupaya memberikan dukungan terhadap beberapa persoalan yang dihadapi Hiswana Migas. Dia berjanji akan mengusahakan agar armada angkutan elpiji baik yang subsidi dan tidak subsidi mendapat prioritas saat mengisi BBM di SPBU.
“Kebetulan pak Rizal dari Pertamina mau bertemu. Nanti akan saya sampaikan persoalan ini. Masalah prioritas ini penting juga untuk masyarakat,” ujarnya dikutip dari laman Pemkot Samarinda.
Andi Harun berharap pendistribusian tabung elpiji jangan sampai terkendala sehingga bisa saja dimanfaatkan oknum seolah-olah terjadi kelangkaan dan harganya naik. Karena itu Andi Harun berjanji agar persoalan antrian yang dialami armada pengangkut tabung elpiji bisa mendapat prioritas.
“Tapi yang jelas, kami bersama Polresta Samarinda sudah komitmen jika sampai ada yang coba-coba memanfaatkan situasi sehingga terjadi gejolak dan harga pun naik di lapangan,” tegasnya.
Editor : Abriandi