Logo Network
Network

Perbandingan Kandungan Kolesterol Daging Sapi dan Kambing, Jangan Kaget!

Kevi Laras
.
Senin, 11 Juli 2022 | 10:05 WIB
Perbandingan Kandungan Kolesterol Daging Sapi dan Kambing, Jangan Kaget!
Perbandingan kandungan kolesterol daging sapi dan kambing. (Foto: Istimewa/okezone)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Daging kambing selalu diidentikkan dengan kolesterol tinggi. Stigma ini sudah melekat kuat dan menjadi persepsi di masyarakat. Lalu benarkah daging kambing memiliki kandungan kolesterol tinggi dibanding sapi?

Daging merah sangat kaya dengan kandungan kolesterol. Karena itu, tidak disarahkan mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan. Utamanya yang sudah memiliki riwayat penyakit kolesterol karena bisa memicu reaksi serius.

Kolesterol terlalu tinggi dalam darah bisa memicu serangan stroke hingga penyakit jantung yang bisa berakibat fatal. Meski demikian, bukan berarti tidak boleh sama sekali mengonsumsi daging terutama kambing.

Dilansir dari Livestrong, Senin (11/7/2022), daging kambing ternyata mengandung 63,8 miligram kolesterol per porsi atau 3 ons. 

Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan daging sapi yang mencapai 73,1 miligram, Bahkan, kandungan kolesterol pada daging ayam jauh lebih tinggi yakni 76 miligram per porsi. 

Fakta itu membuktikan jika daging kambing justru lebih sehat jika mengacu pada kadar kolesterol. Selain itu, daging kambing merupakan sumber protein yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan dan otot. 

"Daging kambing sangat bergizi merupakan sumber protein hewani rendah kalori dan lemak jenuh. Daging kambing dapat membantu penurunan berat badan, memasok zat besi dan vitamin B12," jelas laporan Healthline. 

Sementara itu, kolesterol adalah zat lilin yang ditemukan dalam darah. Dilansir dari Mayo Clinic, tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel yang sehat, tetapi kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Kolesterol tinggi dapat mengembangkan timbunan lemak di pembuluh darah. 

Endapan ini tumbuh, sehingga sulit bagi darah yang untuk mengalir melalui arteri. Terkadang, endapan tersebut dapat pecah secara tiba-tiba dan membentuk gumpalan yang menyebabkan serangan jantung atau stroke. 

Kolesterol tinggi dapat diturunkan, tetapi seringkali merupakan akibat dari pilihan gaya hidup yang tidak sehat, yang membuatnya dapat dicegah dan diobati. Diet sehat, olahraga teratur, dan terkadang obat-obatan dapat membantu mengurangi kolesterol tinggi.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News

Bagikan Artikel Ini