SAMARINDA, iNewsKutai.id - Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku ternyata tidak menurunkan animo masyarakat Kaltim untuk berkurban pada Idula Adha 1443 H. Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, sebanyak 14.629 ekor sapi dan kambing 6.151 ekor terjual jelang hari raya.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim Munawwar mengungkapkan, awalnya Pemprov pesimistis akan terjadi lonjakan permintaan hewan kurban tahun ini. Alasannya, penyakt mulut dan kuku mewabah di sejumlah daerah di Indonesia.
Meski belum ditemukan di Kaltim, PMK dikawatirkan membuat masyarakat enggan berkurban. "Ternyata tidak demikian, meski di Indonesia PMK masih terjadi, masyarakat yang berkurban luar biasa meningkat. Bahkan, harga juga tinggi tapi yang berkurban banyak," jelasnya dikutip Senin (11/7/2022).
Munawar menambahkan, berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survei petugas dinas kabupaten/ se Kaltim, ketersediaan hewan kurban di Kaltim sudah terpenuhi. Bahkan, Idul Adha tahun ini ketersediaan sapi 14.926 ekor, kambing 10.789 ekor. Sedangkan kebutuhan sapi 14.629 ekor dan kambing 6.151 ekor.
Sementara Wagub Kaltim Hadi Mulyadi mengapresiasi umat muslim di Benua Etam memiliki semangat yang tinggi untuk berkurban, meski saat ini Indonesia tengah dilanda kasus PMK.
"Meski kondisi masih terjadi PMK di Indonesia, ternyata semangat umat muslim berkurban tinggi," sebutnya.
Wagub Hadi juga bersyukur karena berdasarkan uji klinis dan swab terhadap hewan kurban di daerah ini, tidak ditemukan indikasi terpapar PMK. Termasuk, tim kepresidenan juga telah turun langsung untuk melihat hasil tes hewan kurban sapi Bantuan Kemasyarakatan dari Presiden RI.
"Alhamdulillah Kaltim aman dari PMK," jelasnya.
Editor : Abriandi