MAKASSAR, iNewsKutai.id - Dunia pendidikan Sulsel kembali tercoreng dengan aksi kekerasan pada masa orientasi pengenalan kampus (ospek) di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Makassar.
Tidak hanya dipukuli, belasan mahasiswa baru lembaga pendidikan di bawah Kementerian Kesehatan itu juga dicekoki minuman keras. Pelakunya adalah para senior bahkan seorang di antaranya berstatus mahasiswa drop out (DO).
Salah satu korban berinisial MH menceritakan, saat itu dia bersama 11 rekannya dianiaya setelah menjalani ospek oleh panitia pelaksana. Mereka tiba-tiba diculik lalu digiring ke sebuah rumah kos.
"Saat pulang ospek kami lagi berada di depan gerbang kampus. Datang senior dan juga ada alumni langsung membawa kami ke sebuah rumah kost," ujar MH, Rabu (13/7/2022).
Saat di dalam rumah kos tersebut, dia bersama 11 rekannya disuruh meminum minuman alkohol. Korban menolak lalu disiksa sejumlah seniornya. "Di situ kami dipaksa minum miras. Kalau tidak mau kami disiksa," katanya.
Menurutnya, para senior dan alumni melakukan kekerasan dengan menampar dan memukul secara berulang-ulang. "Kami dipukul dan ditampar kalau tidak mau minum minuman beralkohol yang diberikan," ucapnya.
Aksi itu pun diketahui para panitia sehingga belasan mahasiswa baru itu diantar pulang ke rumahnya masing-masing. Namun, salah satu orang tua korban tidak menerima kejadian tersebut dan membawa anaknya ke Polsek Rappocini untuk membuat laporan polisi.
Panit 1 Reskrim Polsek Rappocini Iptu Nasoetyon menuturkan, telah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Polisi juga telah mengamankan dan memeriksa tiga orang saksi.
"Iya ada laporan dari mahasiswa berinisial MH. Untuk sementara kami mengamankan tiga orang diduga pelaku penganiayaan oknum mahasiswa Poltekkes Kemenkes Makassar. Mereka masih aktif," tuturnya.
Dia menambahkan, saat ini masih menunggu hasil perkembangan pemeriksaan dari ketiga mahasiswa yang diduga sebagai pelaku penganiayaan terhadap belasan mahasiswa baru tersebut.
"Dalam hal ini kami masih menunggu penyidik, apakah statusnya dinaikkan dari saksi ke tersangka," ujarnya.
Hal Senada diungkap Kapolsek Rappocini Kompol Amrin. Dia mengatakan korban telah melaporkan atas kekerasan yang dialaminya.
"Iya, jadi laporan itu baru masuk. Baru kita untuk lakukan penyelidikan. Iya ada tiga orang diamankan tapi hanya berstatus saksi," kata Kapolsek.
Editor : Abriandi