MALANG, iNewsKutai.id - Kerusuhan suporter sepak bola dengan jumlah korban terbesar sepanjang sejarah menarik diketahui.
Apalagi, kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang masuk dalam daftar lima besar. Total 129 orang dikonfirmasi tewas hingga Minggu (2/10/2022) siang. Jumlah ini diperkirakan masih akan bertambah.
Kerusuhan dipicu kekalahan Arema FC atas musuh bebuyutannya Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Suporter yang merangsek masuk lapangan dibalas polisi dengan tembakan gas airmata.
Akibatnya, mayoritas korban tewas terinjak dan kehabisan nafas. Berikut 5 kerusuhan suporter dengan jumlah korban terbesar sepanjang sejarah.
1. Kualifikasi Olimpiade Timnas Peru vs Argentina
Kerusuhan suporter di Stadion Nasional Peru, Lima pada 1964 menempati urutan pertama. Laga kualifikasi Olimpiade ini mempertemukan Timnas Peru melawan Timnas Argentina.
Gol Peru di menit akhir yang dianulir wasit menjadi pemicunya. Puluhan ribu suporter berusaha menginvasi lapangan, yang direspons kepolisian dengan tindakan tegas.
Penggemar panik dan berusaha menyelamatkan diri, tetapi pintu stadion tidak mau terbuka. Akibatnya sangat mengerikan. Ratusan orang tewas karena terinjak-injak di stadion. Tercatat 328 orang tewas dalam insiden tersebut.
2. Liga 1 Indonesia Arema FC vs Persebaya
Tragedi di Stadion Kanjuruhan menjadi kerusuhan paling mematikan di Indonesia dan nomor 2 di dunia.
Langkah aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah suporter usai laga Arema FC vs Persebaya berakibat mengerikan.
129 orang tewas termasuk dua anggota polisi sejauh ini dikonfirmasi meninggal dunia. Mayoritas korban meninggal di dalam perjalanan ke rumah sakit setelah terinjak-injak dan kehabisan nafas.
3. Liga Ghana Heart of Oak vs Kotoko
Serupa dengan di Stadion Kanjuruhan Malang, ratusan orang tewas saat polisi merespons kerusuhan suporter di Stadion Accra, Ghana, dengan tembakan gas air mata.
Tragedi pada 2001 berawal dari pertemuan antara dua klub papan atas di negara tersebut, Heart of Oak vs Kotoko. Penggemar Kotoko yang melempari berbagai benda ke lapangan direspons polisi dengan gas air mata.
Penonton yang panik lantas berusaha melarikan diri. Nahas, pintu-pintu keluar stadion tidak mau terbuka. Sebanyak 126 orang tewas akibat insiden tersebut.
4. Semifinal Piala FA Liverpool vs Nottingham Forest
Ini menjadi tragedi yang paling menampar sepak bola Inggris. Kerusuhan yang terjadi pada 15 Maret 1989 di Stadion Hillsborough, Sheffield itu mengakibatkan 96 orang tewas karena massa yang tak terkendali saat hendak menyaksikan laga semifinal Piala FA antara Liverpool vs Nottingham Forest.
Seluruh korban tewas dalam kerusuhan tersebut merupakan suporter Liverpool. Insiden itu direspons dengan beragam aturan ketat soal pengendalian massa serta dihilangkannya tribune berdiri di stadion-stadion di seantero Inggris.
5. Hujan Es di Stadion Nasional Kathmandu, Nepal
Tragedi ini terjadi laga sepak bola lokal antara Janakpur Cigarette Factory vs Liberation Army di Stadion Nasional Kathmandu, Nepal, pada 1988. Insiden yang merenggut 93 nyawa penonton ini bermula ketika angin kencang tiba-tiba bertiup disertai hujan es.
Suporter yang berada di tribun terbuka berusaha menyelamatkan diri dari hujan es. Namun, kepanikan itu berujung maut karena ribuan orang di saat bersamaan berlarian menyelamatkan diri hingga banyak yang terinjak-injak.
Editor : Abriandi