JAKARTA, iNewsKutai.id - Organisasi pangan dan pertanian dunia, FAO menyatakan lima negara terancam kelaparan akibat kenaikan harga pangan. Lima negara tersebut yakni Afghanistan, Yaman, Ethiopia, Somalia, dan Sudan Selatan.
Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal mengungkapkan, tingginya harga pupuk dan konflik berkepanjangan di Ukraina berdampak pada sejumlah negara berkembang. Kerawanan pangan menjadi salah satu ancaman nyata yang saat ini ada di depan mata.
Menurutnya, penduduk di negara berkembang menjadi pihak yang paling terpengaruh atas kenaikan harga pangan ini. Terutama di negara-negara yang sebelumnya sudah mengalami krisis pangan.
"Pada 2022, FAO memperkirakan terdapat sekitar 970.000 orang akan hidup dalam kondisi kelaparan di lima negara, seperti Ethiopia, Somalia, Sudan Selatan, Afghanistan, dan Yaman. Mereka yang paling merasakan dampak kenaikan harga pangan," kata Rajendra Aryal pada pernyataan tertulisnya, Minggu (16/10/2022).
Dia memaparkan, berdasarkan data FAO, 3,1 miliar orang di seluruh dunia masih kesulitan membeli makanan sehat. Di sisi lain, jumlah kasus kelaparan terus meningkat dimana terdata 828 juta orang pada 2021 atau meningkat sekitar 46 juta orang sejak 2020.
Editor : Abriandi