TENGGARONG, iNewsKutai.id - Langkah Pemkab Kutai Kartanegara mengubah warna jembatan Kartanegara menjadi merah dan putih menuai protes keras warga Tenggarong. Ribuan orang dari berbagai perkumpulan adat memblokir jembatan yang melintang di atas Sungai Mahakam tersebut, Senin (27/12/2021) pagi.
Sebelumnya, jembatan yang menghubungkan Kota Samarinda dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu tersebut didominasi warna kuning dipadukan putih.
Namun, perubahan warna ini lantas menuai protes. Ribuan warga Kota Raja dengan mengenakan ikan kepala warna kuning serta pakaian adat pesapu memblokir jembatan sebagai bentuk protes.
Dalam tuntutannya, massa meminta Pemkab untuk mengembalikan warna jembatan menjadi kuning termasuk ornamen di sekitar jembatan. Alasannya, warna tersebut sarat sejarah dan memiliki keterkaitan dengan adat istiadat Kutai.
Tuntuan perubahan warna tersebut tidak hanya jembatan namun juga sejumlah fasilitas yang telah dicat merah, diminta dikembalikan ke warna semula.
"Perubahan di seluruh wilayah Kutai yang sudah dicat merah agar dikembalikan menjadi kuning. Kutai Kartanegara adalah lumbung adat Kutai, pasak bumi Tanah Kutai yang memiliki adat istiadat," demikian pernyataan sikap massa.
Massa juga meminta agar aparat pemerintahan di Kukar menghargai dan menjunjung tinggi kearifan lokal di Tanah Kutai.
Setelah melakukan aksi di atas jembatan, massa kemudian melakukan longmarch ke Kantor Bupati, Dinas Pekerjaan Umum dan DPRD Kukar yang letaknya tidak jauh dari jembatan yang sempat runtuh pada 2011 silam.
Pengecatan jembatan ini merupakan bagian dari proyek pemeliharaan jalan yang menggunakan APBD Kukar sebesar Rp3,8 miliar. Proyek pengecatan ini dimulai sejak akhir November lalu.
Editor : Abriandi