get app
inews
Aa Text
Read Next : Diancam Seseorang Setelah Bertemu Isran Noor, Makmur HAPK : Saya Tidak Takut!

Antisipasi Dampak El Nino, Petani di Kaltim Diimbau Percepat Masa Tanam

Sabtu, 01 Juli 2023 | 11:42 WIB
header img
Petani di Kaltim diimbau mempercepat masa tanam untuk mengantisipasi dampak El Nino. (foto: ilustrasi/ist)

SAMARINDA, iNewsKutai.id - Dinas Pangan, Tanaman dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim mengimbau petani mempercepat masa tanaman untuk mengantisipasi kekeringan panjang sebagai dampak El Nino. 

Plh Kepala DPTPH Kaltim Rini Susilawati mengatakan, fenomena EL Nino diprediksi akan mencapai puncaknya pada Agustus 2023. Salah satu provinsi yang diperkirakan mengalami kemarau panjang ini adalah Kaltim.

Hal ini dikhawatirkan akan berdampak signifikan bagi sektor pertanian khususnya tanaman padi. Selain itu, dampak lainnya adalah penyakit tanaman, perubahan pola hama dan penurunan produksi.

Untuk itu, Pemerintah telah melakukan antisipasi dampak dari potensi El Nino yang dapat menyebabkan kekeringan akibat pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal dan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan pangan.

"Kami telah menginstruksikan kepada petani dan penyuluh di Kabupaten dan Kota secara tertulis untuk melakukan percepatan masa tanam," ujar Rini dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Sabtu (1/7/2023).

Sekadar diketahui, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur. Akibatnya, terjadi peningkatan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Kondisi ini berpotensi memicu terjadinya kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, kata Rini, percepatan tanam dan menggunakan benih yang tahan kekeringan menjadi salah satu solusi.

Selain itu, penampungan-penampungan air atau embung-embung kecil juga harus dimaksimalkan. Upaya itu, sebutnya dilakukan untuk membantu petani dalam menghadapi potensi El Nino.

"Kaltim secara nasional memang bukan daerah lumbung, tapi memiliki daerah sentral untuk tanaman pangan dan holtikultura,"ujarnya.

Sementara untuk tanaman padi itu sentralnya di Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser, Samarinda, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Berau. Sedangkan holtikultura buah-buahan hampir semua punya potensi.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut