Baru Satu Hari Bertugas, Nama Kapolres Berau AKBP Steyven Sudah Dicatut Penipu

TANJUNG REDEB, iNewsKutai.id - Nama Kapolres Berau AKBP Steyven Jonly Manopo dicatut penipu. Padahal, perwira dua bunga itu baru satu hari bertugas setelah tiba di Bumi Batiwakkal pada Kamis (20/7/2023).

Penipu mencatut nama kapolres menggunakan nomor handphone dan memasang foto AKBP Steyven. Pelaku penipuan menggunakan nomor 082196839287.

Baca Juga

Nama Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik Sudah Dicatut Penipu, Minta Uang ke Pejabat dan BUMD

Untuk meyakinkan korbannya, penipu juga sempat menggunggah status seolah-olah kontak tersebut adalah Kapolres Berau.

"Waspada..!!! Modus penipuan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, dengan mengatasnamakan Kapolres Berau AKBP Steyven Jonly Manopo," unggah akun Instagram Polres Berau pada Kamis (20/7/2023) malam.

Sejauh ini, belum ada laporan adanya korban penipuan yang mencatut nama kapolres. Untuk menghindari hal tersebut, AKBP Steyven pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap orang maupun kelompok yang mengatasnamakan dirinya dengan maksud meminta sejumlah uang.

Baca Juga

Modus Order GoFood Fiktif, Mantan Driver Ojol Raup Miliaran Rupiah

"Jika ada yang mendapatkan pesan singkat atau telepon dari orang yang mengatasnamakan kapolres Berau dengan tujuan meminta uang, segera laporkan ke kantor polisi terdekat," tegasnya. 

Sebelumnyaa, sesaat setelah tiba di Berau melalui Bandara Kalimarau, Kapolres menyatakan komitmennya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Berau serta siap berkolaborasi dengan berbagai instansi yang ada di daerah tersebut. 

Ia menegaskan bahwa sinergi antara kepolisian dengan instansi lain merupakan kunci utama dalam menciptakan situasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

Baca Juga

Pakai Bukti Video, Pesulap Merah Tuding Pengobatan Alternatif Ida Dayak Penipuan

Pengganti AKBP Sindhu Barhmarya itu juga menyinggung tentang tahun politik yang tengah berjalan. Dia menyatakan bahwa pihak kepolisian siap menjaga kondusifitas selama masa-masa politik berlangsung.

Editor : Abriandi