SENDAWAR, iNewsKutai.id - Seleksi bintara Polri 2023 di Polda Kaltim menyimpan banyak cerita perjuangan calon siswa (casis). Salah satunya Wahyu Saputra, casis asal pengiriman Polres Kutai Barat.
Dia dinyatakan lulus menjadi casis dan menjalani pendidikan polisi di SPN Jonggon, Kutai Kartanegara. Padahal, awalnya dia sempat minder untuk mendaftar mengingat dirinya seorang anak yatim dan bukan berasal dari kalangan keluarga berada.
Ibunya hanya seorang petani karet di Kampung Sumber Bangun Kecamatan Sekolaq Darat, Kutai Barat. Apalagi, dia sempat mendengar beragam rumor tentang penerimaan casis Polri.
Namun, dorongan sang ibu, Juminem (57) untuk menggapai cita-cita masa kecilnya membuat Wahyu menepis keraguan itu. Dia kemudian mencoba mengikuti seleksi di Polres Kutai Barat.
"Saya mempersiapkan diri dengan baik mulai dari fisik hingga pelajaran umum untuk tes CAT. Saya juga mendapat bimbingan dari Polres Kutai Barat selama mengikuti seleksi penerimaan bintara Polri," jelas Wahyu saat pembukaan pendidikan di SPN Jonggon dikutip Kamis (27/7/2023).
Saat pengumuman kelulusan di BSC Dome Balikpapan, Wahyu langsung gemetaran ketika mendengar namanya menjadi salah satu casis yang akan menjalani pendidikan di SPN Jonggon.
Wahyu tidak menyangka, dirinya yang seorang anak yatim dan sehari-hari membantu ibunya di kebun kareta bisa lulus. Apalagi, dia mengaku tidak mengeluarkan sepeser pun uang selama seleksi.
"Sempat gemetaran karena tidak percaya. Jujur, ini semua karena kerja keras dan belajar tekun sebelum menjalani seleksi. Saya tidak mengeluarkan uang sepeser pun," ujarnya.
Dia menambahkan, kelulusannya itu juga berkat doa dari ibunya. Menurutnya, sang ibu menjadi motivasi utamanya dalam menjalani seleksi penerimaan Polri. Dia juga ingin membuat ayahnya yang sudah lebih dulu berpulang menjadi bangga.
"Ibu yang selalu menyemangati saya selama seleksi. Mudah-mudahan ayah saya bangga melihat saya sekarang ini,” tambahnya.
Terpisah, Kapolres Kutai Barat AKBP Heri Rusyaman melalui Kasi Humas Polres Kubar IPDA Sukoco menyatakan, seleksi Polri digelar secara transparan dan akuntabel.
Dia pun meminta kepada orang tua casis untuk tidak mempercayai oknum-oknum yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang.
"Masyarakat yang hendak mengikuti rekrutmen Polri harus percaya diri lolos seleksi, percaya kemampuan diri sendiri bukan orang lain. Jangan mudah percaya dengan oknum tertentu yang mengiming-imingi bisa meluluskan untuk menjadi polisi,” tegasnya.
Editor : Abriandi