TAPIN, iNewsKutai,.id - Viral video oknum TNI diduga hajar polisi Tapin di Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan. Motif disebut bermula dari pelaku pergoki istrinya chattingan mesra dengan korban.
Kasus penganiayaan ini dialami anggota Polres Tapin, M Rifa’i pada Minggu (22/10/2023) sekira pukul 09.00 wita, di Halaman Parkir Wisma Amawang, Desa Tibung Kecamatan Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS). Pelaku diduga oknum TNI di Banjarbaru.
Dalam video yang diunggah akun @kabarbanuakalsel, berdasarkan rekaman CCTV, terlihat kronologi penganiayaan tersebut.
Video berdurasi 1 menitan itu terlihat oknum TNI berbaju biru dan bertopi sedang menunggu seseorang di sebuah gang. Kemudian muncul korban anggota polisi Tapin berbaju merah sedang naik motor.
Oknum TNI itu kemudian langsung bergegas mengejar korban sambil mengayunkan senjata tajam.
"Korbannya datang," tutur seseorang menjelaskan isi rekaman CCTV saat penganiayaan terjadi. "Si pelaku bawa senjata tajam parangnya udah dibawa," tambahnya.
Korban pun dihajar dan dibacok pelaku hingga berdarah-darah. Bahkan bola mata korban nyaris buta kena tusukan senjata tajam.
Dengan kaki goontai dan mata berlumuran darah, korban yang merupakan anggota polisi Tapin berusaha mengejar pelaku. Namun pelaku yang diduga oknum TNI itu langsung kabur naik mobil yang sudah diparkir di dekat lokasi kejadian.
Korban pun berusaha menyeka darah yang keluar dari lehernya. Dalam foto berikutnya telihat warga yang berusaha menolong anggota polisi tersebut.
Motif diduga karena pelaku cemburu istri pelaku kepergok chattingan mesra dengan korban lewat WhatsApp.
Kapolres HSS, AKBP Leo Martin Pasaribu mengungkapkan bahwa kasus tersebut telah dialihkan ke Subdenpom Kandangan.
"Iya, peristiwa penganiayaan memang terjadi di wilayah HSS. Salah satu dari pelaku adalah anggota TNI. Tersangka masih dalam pengejaran," kata Kapolres.
Namun untuk informasi lebih lanjut, Kapolres meminta agar mengonfirmasinya langsung ke Subdenpom HSS. "Kasusnya telah dialihkan ke Denpon Kandangan pada malam sebelumnya," ungkap Leo.
Editor : Hikmatul Uyun