GAZA, iNewsKutai.id - Dokter di Gaza, Palestina, menyulap truk es krim menjadi tempat penampungan jenazah korban serangan Israel. Penyebabnya, kamar mayat di seluruh rumah sakit sudah penuh dan tidak mampu menampung jenazah lagi.
Tenaga medis menyusun puluhan jenazah di dalam truk sambil menunggu pemakaman. Pemandangan memilukan itu ditunjukkan dokter Rumah Sakit Al Shifa Gaza, Yasser Ali.
Dia menunjukkan sebuah truk boks es krim dengan beberapa jenazah yang sudah ditutup kain kafan tergeletak di dalamnya. Untuk mengindetifikasi jenazah, tenaga medis langsung menulis identitas korban pada kain kafan.
"Truk es krim ini kami datangkan dari pabrik untuk mengawetkan jenazah yang diterima rumah sakit setiap hari,” katanya.
Yasser Ali menjelaskan, jenazah yang dimasukkan ke dalam truk yang dilengkapi freezer itu sudah melebihi kapasitas. Akibatnya, tidak kurang dari 20 ditempatkan di tenda di luar setiap hari.
Menurutnya, banyak warga yang terbunuh akibat kebrutalan pasukan Israel membuat rumah sakit Gaza tak mampu menerima semua jenazah tersebut. Jenazah ditahan di RS untuk identifikasi karena kondisi mereka sulit dikenali.
"Banyak mayat bertumpuk di truk ini dan sulit dikenali. Mereka termutilasi sehingga tidak ada yang bisa mengenali. Mereka harus dimakamkan dengan layak,” kata Ali.
Dia pun memastikan jika Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan dan bencana yang nyata. "Jika perang ini berlanjut, kami tidak akan bisa memakamkan mereka yang meninggal lagi," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id pada 26 Oktober 2023
Editor : Abriandi