PALESTINA, iNewsKutai.id – Kekejian militer Isral di Jalur Gaza, Palestina semakin menjadi-jadi. Menteri Urusan Yerusalem dan Warisan Budaya Israel, Amihai Eliyahu bahkan meminta tentaranya menjatuhkan bom nuklir di Gaza.
Keinginan mengebom Jalur Gaza dengan nuklir diungkapkan Eliyahu dalam wawancara dengan Radio Kol BaRama, akhir pekan lalu. Dia menyatakan, salah satu opsi yang mungkin ditempuh Israel adalah menjatuhkan bom nuklir.
Senjata pemusnah massal itu diharapkan bisa menghentikan perlawanan militan Hamas yang berjuang di Jalur Gaza. Dia bahkan tidak peduli dengan jutaan warga sipil di wilayah tersebut.
Menurutnya, semua warga sipil di Gaza terlibat dalam perang dengan Israel, sehingga boleh dimusnahkan. Eliyahu juga menentang pemberian segala bentuk bantuan kemanusiaan ke Palestina.
"(Israel) tidak akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Nazi (maksudnya rakyat Palestina),” kata Eliyahu.
Sontak, pernyataan tersebut menuai kecaman termasuk dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dia bahkan langsung dinonaktifkan dari jabatannya.
Stasiun televisi Israel, Kan pada Minggu (5/11/2023) melaporkan, Netanyahu telah menonaktifkan Eliyahu untuk berpartisipasi dalam berbagai pertemuan kabinet sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Protes keras juga diungkapkan oleh pejabat tinggi Israel. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengutuk keras pernyataan Eliyahu itu.
“Saya mengutuk kata-kata Menteri Amihai Eliyahu yang tidak bertanggung jawab. Lebih baik tidak ada orang seperti itu di kalangan pejabat yang bertanggung jawab atas keamanan Israel,” ungkap Gallant lewat platform media sosial X.
Eliyahu merupakan anggota partai sayap kanan Kekuatan Yahudi pimpinan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir. Partai ini dikenal anti-Palestina dan menentang pembentukan negara Palestina.
Pada pertengahan Oktober lalu, Ben Gvir mengatakan satu-satunya hal yang harus dikirim ke Jalur Gaza adalah “ratusan ton bahan peledak”, bukan bantuan kemanusiaan.
Editor : Abriandi