SAMARINDA, iNewsKutai.id – Realisasi investasi Kaltim pada triwulan III 2023 mencapai Rp18,78 triliun. Kota Balikpapan menjadi daerah tujuan investasi terbesar di Benua Etam.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim Puguh Harjanto menjelaskan, realisasi investasi pada triwulan III mengalami peningkatan sebesar Rp4,48 triliun atau 23,97 persen dibandingkan Triwulan III tahun 2022 yang mencapai angka Rp14,22 triliun.
"Realisasi investasi tersebut mencapai 37,75 persen dari target realisasi investasi tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp64,5 triliun,” jelas Puguh Harjanto dalam keterangan resminya dikutip Selasa (5/12/2023).
Dia menjelaskan, realisasi investasi triwulan III 2023 mencakup pada Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp13,79 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 336,75 juta dolar AS atau senilai Rp4,98 triliun.
Untuk PMDN meliputi 4.982 proyek dengan sebaran pada 10 kabupaten/kota. Investasi paling besar berada di Kota Balikpapan, yaitu mencapai Rp5,64 triliun atau 40,88 persen dari keseluruhan realisasi investasi PMDN.
Sementara daerah tujuan investasi terbesar kedua adalah Kutai Kartanegara sebesar Rp2,65 triliun atau 19,23 persen.
"Kutai Barat menjadi kontributor terbesar ketiga yaitu mencapai Rp 1,43 triliun atau 10,41 persen," kata Puguh.
Jika berdasarkan sektor usaha, realisasi investasi PMDN Triwulan III tahun 2023 didominasi oleh subsektor industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi.
Subsektor usaha ini mengalami penambahan investasi terbesar yaitu mencapai Rp4,59 triliun dan memberikan kontribusi terhadap realisasi investasi seluruh sektor usaha yaitu sebesar 33,30 persen.
Sementara sektor pertambangan berkontribusi sebesar 32,92 persen serta tanaman pangan, perkebunan dan peternakan yang berkontribusi sebesar 12,08 persen.
Secara keseluruhan, terdapat sekitar 22 subsektor usaha yang berkontribusi terhadap nilai investasi PMDN pada Triwulan III tahun 2023.
Sementara itu, untuk realisasi PMA juga tersebar di 10 kabupaten/kota dengan kontribusi terbesar di Kutai Timur meliputi 68 proyek PMA senilai 120,77 juta dolar AS atau setara Rp 1,78 triliun. Kemudian disusul Kukar, Balikpapan, dan kabupaten kota lainnya.
Berdasarkan sektor usaha, subsektor pertambangan berkontribusi sebesar 34,88 persen dari keseluruhan realisasi PMA. Subsektor lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar bagi investasi PMA di Kaltim adalah Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan dengan kontribusi sebesar 17,11 persen.
Sampai dengan akhir triwulan III, dilihat dari asal negara investor menunjukkan bahwa terdapat 31 negara yang terdaftar. Singapura, Tiongkok dan Korea Selatan sebagai tiga negara yang merealisasikan investasinya relatif lebih besar dari negara lainnya.
Editor : Abriandi