get app
inews
Aa Read Next : Sempat Membantah, KPU Akhirnya Akui Sirekap Pakai Server Alibaba

Heboh Perolehan Suara PSI Melonjak Signifikan, Lembaga Survei Bingung Beda dengan Quick Count

Minggu, 03 Maret 2024 | 09:20 WIB
header img
Heboh perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melonjak signifikan berdasarkan real count KPU di aplikasi Sirekap. (foto: ist)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Heboh perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melonjak signifikan berdasarkan real count KPU di aplikasi Sirekap. 

Partai besutan putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep itu bahkan sudah mendekati ambang batas parlemen yakni sebesar 4%. 

Hingga Sabtu (2/3/2023) pukul 14.00 WITA., PSI mendulang 2.399.469 suara atau 3,13% dari 541.260 TPS. 

Padahal, data suara di 530.776 TPS pada Senin (26/2/2023) pukul 07.00 WITA, PSI baru mendapatkan 2.001.493 suara atau 2,68%. 

Sementara, hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan PSI hanya mencapai sekitar 2%-an atau bahkan tidak mencapai 3%. Anomali ini mendapat tanggapan dari Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi.

Dia mengaku tidak paham apa yang menyebabkan suara PSI tiba-tiba melonjak. Alasannya, hasil quick count perolehan suara PSI di semua lembaga survei hampir sama angkanya.

"Secara statistik, hasil hitung cepat semua lembaga sudah jelas kesimpulannya. Kalau terjadi anomali antara hasil hitung cepat dengan real count KPU, kenapa hanya terjadi pada PSI? Saya ngga paham," tulis Burhanuddin Muhtadi dikutip dari akun X pribadinya. 

Pernyataan tersebut disampaikan Burhanuddin menanggapi salah satu akun X yang mempertanyakan hal tersebut. 

"Bagaimana tanggapan Prof @BurhanMuhtadi dengan fenomena  ini?" tulis akun @partai_hijau. 

Burhanuddin mengungkapkan, gejala serupa ditunjukkan Partai Gelora. Suara partai besutan Fahri Hamzah itu tiba-tiba naik. 

"Ternyata bukan hanya PSI, tapi juga Gelora yg mengalami penambahan suara tak wajar. Bagaimana sikap partai2 lain? Kayak adem-adem aja," katanya.

Menurutnya, PSI dan Gelora mengalami kenaikan suara hingga belasan ribu dalam kurun waktu dua jam. Hal ini cukup janggal lantaran data yang sudah masuk ke Sirekap sudah lebih dari 50 persen.

"Biasanya kalau ini sesuai dengan teori namanya the law of large number/teori bilangan besar, jadi kalau sudah masuk banyak data ke Sirekap KPU itu kemungkinan volatilitas suara itu makin kecil terjadi, jadi naik turunnya jadi 0,00 sekian bagi semua partai, kenapa demikian ? karena data masuknya udah banyak apalagi di atas 65 persen," ujar Burhanudin kepada iNews Media Group, Sabtu (2/3/2024).  

"Kemudian muncul pertanyaan, kenapa ada dalam 2 jam terakhir (data) 110 TPS masuk kok kemudian PSI naik 19.000 kemudian Gelora naik 15.000, yang lain kenaikan suaranya kecil-kecil," ujar dia. 

Sementara KPU enggan menanggapi lonjakan suara PSI. Komisioner KPU Idham Holik menyatakan jika penghitungan suara manual masih berlangsung.

"KPU masih melakukan rekapitulasi secara berjenjang dan umumnya sudah berada dalam tingkat Kabupaten Kota, walaupun memang masih ada pada tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK)," ujar Idham di Jakarta, Sabtu (2/3/2024). 

Dia pun mengaku tidak mengerti dengan yang dimaksud lonjakan suara PSI.

"Lonjakan yang mana. UU Pemilu menegaskan bahwa perolehan suara peserta pemilu yang disahkan oleh KPU itu berdasarkan rekapitulasi resmi yang dilakukan mulai dari PPK, KPU Kabupaten atau Kota, KPU Provinsi, dan KPU RI, dan saat ini sedang berlangsung rekapitulasi berjenjang tersebut," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di www.inews.id

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut