TEL AVIV, iNewsKutai.id - Indonesia dilaporkan akan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah akibat invasi ke Jalur Gaza, Palestina.
Kabar tersebut dilaporkan media Israel, Ynet dalam artikel yang diterbtkan pada Kamis (11/4/2024). Dalam laporannya, Ynet menulis Indonesia bersedia menjalin hubungan diplomatik dengan catatan Israel memberikan persetujuan untuk bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Untuk bisa bergabung, Indonesia membutuhkan persetujuan dari dari 38 anggota OECD di mana Israel menjadi salah satunya. Negara Zionis itu menolak Indonesia karena tak memiliki hubungan diplomatik.
Ynet dalam laporannya menyebut jika negosiasi Indonesia-Israel sudah berlangsung selama 3 bulan dan diawasi langsung Menteri Luar Negeri Israel Katz.
Katz dikabarkan mempersoalkan kritikan Indonesia terhadap Israel sejak melakukan invasi ke Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu. Katz juga menyinggung dukungan Indonesia terhadap Afrika Selatan yang melaporkan Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ).
Masih dalam laporan, Ynet menyebut Indonesia menyetujui syarat Israel yakni menormalisasi hubungan diplomatik sebagai imbalan keanggotaan OECD dalam pemungutan suara oleh para anggota.
“Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Dewan telah secara resmi menyetujui persyaratan awal yang jelas dan eksplisit yang mengharuskan Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan semua negara anggota OECD sebelum mengambil keputusan untuk mengakuinya ke OECD,” kata Mathias Cormann, sekretaris umum OECD, dalam suratnya kepada Katz.
Namun, klaim Ynet dibantah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia. Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal memastikan hingga saat ini tidak ada rencana menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
"Saya tegaskan hingga saat ini tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," tegas Iqbal, Jumat (12/4/2024).
Lalu menegaskan di tengah perang Israel di Gaza, sikap Indonesia tidak berubah yakni mendukung kemerdekaan Palestina dalam kerangka solusi dua negara.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id
Editor : Abriandi