get app
inews
Aa Read Next : Tuai Penolakan Warga, Tugu Tongkonan Rumah Adat Toraja di Kota Bontang Dibongkar

Tanah Longsor Terjang Tana Toraja, 18 Orang Tewas Tertimbun, Dua Hilang

Minggu, 14 April 2024 | 19:19 WIB
header img
Tanah longsor menerjang Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Sabtu (13/4/2024) malam sekira pukul 22.30 WITA. (foto: BNPB)

TORAJA, iNewsKutai.id - Tanah longsor menerjang Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Sabtu (13/4/2024) malam sekira pukul 22.30 WITA. Akibatnya, 18 orang dari dua desa dilaporkan tewas tertimbun.

Selain itu, dua orang masih dinyatakan dalam proses pencarian. Longsor terjadi di Kelurahan Manggau, Makale dan Lembang Randan Batu, Makale Selatan. Bencana ini diduga dipicu hujan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel menjelaskan, korban terdampak tanah longsor sebanyak 24 orang dan 18 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

"Tim SAR masih melakukan evakuasi dan pencarian terhadap dua korban yang masih dinyatakan hilang di dua lokasi kejadian," jelasnya, Minggu (14/4/2024).

Berdasarkan data Basarnas, korban tewas di Manggau yakni Indo Luka, Ambe Dian, Karopa dan Luaran. Sedangkan dua korban selamat yakni Fitri Rante dan Indo Marni. 

Sementara di Randan Batu tercatat 14 orang dinyatakan meninggal dunia yakni Dala (40), Bertha Bine, (35), Putri (5), Weno,(2), Wiris alias Dado, (6). Selanjutnya, Marcel Oda, (16), Agustinus Bongga (20),Mala (60), Baru (40), Endi (15), Matius Kottong (35), Aco (37), Mase'(38), dan Jimmy (27). 

Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Amson Padolo mengatakan, tim gabungan saat ini sedang melaksanakan evakuasi terhadap para korban di lokasi kejadian.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menambahkan, tim pencarian dan pertolongan masih melakukan upaya pencarian terhadap warga yang dilaporkan hilang. 

Namun, upaya penanganan darurat menghadapi kendala cuaca yang masih sering turun hujan dengan intensitas tinggi serta medan yang sulit karena berada di daerah dataran tinggi.

"Kebutuhan mendesak tim gabungan hingga saat ini adalah alat berat untuk membuka jalan serta unit ambulans untuk mengevakuasi korban," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di inews.id

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut