Kaltim Masuk 5 Daerah Rawan Banjir dan Longsor, BPBD Siaga Tinggi

SAMARINDA, iNewsKutai.id – Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim siaga tinggi menghadapi potensi bencana selama bulan Maret 2025. BPBD sudah mengeluarkan peringatan dini kepada 10 kabupaten/kota untuk mengantisipasi potensi banjir dan ancaman longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kaltim, Agus Tianur mengungkapkan, peringatan dini ini dikeluarkan menyusul hasil pemetaan BNPB di mana Kaltim masuk dalam lima besar provinsi dengan potensi banjir tinggi selama Maret 2025.
Empat daerah lainnya yakni, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan Papua. Karena itu, pihaknya segera menjalin koordinadi dengan BPBD kabupaten/kota untuk melakukan upaya pencegahan dalam meminimalisasi dampak ancaman bencana banjir dan longsor.
"Surat peringatan dini dan himbauan kesiapsiagaan antisipasi ancaman bencana banjir dan pergerakan tanah longsor agar BPBD setempat mengambil langkah-langkah antisipasi. Karena laporan dari BNPB, Kaltim masuk lima provinsi yang berpotensi tinggi bencana banjir dan tanah longsor,” kata Agus dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Jumat (7/3/2025).
Sesuai instruksi BNPB, seluruh BPBD tingkat provinsi diminta memberikan pendampingan kepada BPBD kabupaten/kota untuk menyiapkan langkah-langkah konkrit guna antisipasi kejadian banjir dan gerakan tanah (longsor).
Di antaranya dengan terus memantau informasi prediksi cuaca,memastikan upaya kesiapsiagaan di level masyarakat berjalan baik dan efektif, mengecek jalur evakuasi dan tempat pengungsian yang aman, serta mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya yang ada di daerah berdasarkan rencana kontingensi yang telah disusun.
BPBD juga diimbau untuk terus meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan dinas terkait ditingkat kabupaten/kota serta melakukan sosialisasi dan edukasi peringatan dini bencana.
"BPBD juga diminta meningkatkan upaya mitigasi seperti membersihkan saluran air, naturalisasi sungai, vegetasi tumbuhan berakar kuat, membuat dinding penahan tebing dan upaya mitigasi lainnya,"tambahnya.
Editor : Abriandi