PENAJAM, iNewsKutai.id - Warga di sekitar kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan digusur untuk memuluskan pembangunan ibu kota baru. Saat ini, masih ada 2.000 hektare lahan yang belum dibebaskan.
Lahan tersebut masih dihuni warga Sepaku dan sekitarnya. Sebagian lainnya merupakan lahan pertanian dan perkebunan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, lahan yang masih belum dibebaskan dan masih dihuni oleh warga yang bermukim di sekitar IKN.
Luhut menjelaskan, pemerintah akan menggeser hunian warga. Selain itu, warga terdampak juga akan diberikan kompensasi berupa ganti rugi lahan dan mendapatkan hunian untuk relokasi.
"Hampir 2.000 hektare (yang akan di relokasi), ada rumah-rumah, atau kebun-kebun yang masih kita relokasi, dan kita bangunkan (rumah baru)," ujar Luhut dalam keterangannya saat mengunjungi IKN Nusantara dikutip, Kamis (9/5/2024).
Dia menargetkan, pembebasan lahan warga ditargetkan rampung pada akhir Mei. Apalagi, penyediaan lahan membutuhkan waktu yang cepat untuk mendukung pembangunan ibu kota baru.
"Saya minta Kapolda, Pangdam, menyampaikan kepada masyarakat, kita kerja dulu sampai penggantian diberikan. Kita selesaikan sampai Akhir bulan ini," tuturnya.
Luhut menambahkan, bangunan rumah warga yang terdampak relokasi akan dibangun kembali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR). Harapannya, rumah yang baru punya standar lebih baik dan lebih rapi dari segi tata letaknya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan, permukiman warga yang digeser terdampak pembangunan Jalan Tol IKN di untuk seksi 6A dan 6B, kawasan keagamaan, dan termasuk permukiman di hulu Sepaku yang kerap sebabkan banjir.
"Itu hutan di dalamnya ada masyarakat. Lahan relokasi dari OIKN, karena ini aset dalam penguasaan lahan, itu sedang disiapkan dari OIKN lokasinya. Jadi di sekitar sini juga," ucap Basuki.
artikel ini telah tayang di inews.id
Editor : Abriandi