BERAU, iNewsKutai.id - Populasi hius paus yang hidup di Perairan Berau diperkirakan mencapai 117 ekor. Ini menjadi indikasi kualitas air laut yang menjadi habitat hiu langka ini masih sehat dan bebas dari pencemaran.
Hal tersebut diungkapkan Sunario Sasmito World Wide Fund (WWF) Indonesia dalam sosialisasi bersama kelompok nelayan, dan guide wisata di Talisayan, Berau. Menurutnya, hius paus di perairan Berau didominasi jantan.
"Data WWF yang dipaparkan per Maret 2023, diketahui jumlah hiu paus yang ada di perairan Berau sebanyak 117 yang didominasi pejantan sebanyak 110 ekor dan betina sebanyak 7 ekor," jelasnya dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Kamis (30/5/2024).
Dia menjelaskan, kelestarian hiu paus terutama di Perairan Berau sangat penting karena memiliki fungsi sebagai area pertumbuhkembangan dan mencari makan bagi hiu paus juvenil atau yang belum dewasa.
Hiu paus atau whale shark ini berfungsi sebagai penyeimbang kesuburan di perairan Berau. Namun, keberadaan spesies ini kian terancam dengan maraknya aktivitas penangkapan ikan tidak ramah lingkungan dan pencemaran.
Ancaman lainnya adalah aktivitas wisata yang tidak bertanggung jawab. Apalagi, atraksi bertemu hius paus yang berukuran 5 hingga 7 meter merupakan salah satu daya tarik wisatawan ke Berau khususnya perairan Talisayan.
Karena itu, dia meminta operator pariwisata hiu dan pari memiliki model usaha yang memiliki standar operasional baku. Mulai dari memenuhi standar keselamatan dan meminimalisasi dampak pada spesies-spesies baik target dan habitatnya.
Editor : Abriandi