get app
inews
Aa Read Next : Jelang Idul Adha 1445 H, Kaltim Terjunkan 139 Juleha Bersertifikat

Sempat Konsisten Naik, Harga TBS Sawit Kaltim Kembali Turun Tipis

Selasa, 18 Juni 2024 | 11:03 WIB
header img
Harga TBS kelapa sawit Kaltim kembali turun tipis setelah mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. (foto: ilustrasi/dok inews)

SAMARINDA, iNewsKutai.id - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Kaltim kembali turun tipis setelah mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir.

Pada periode 1-15 Juni 2024, penurunan terjadi pada setiap kelompok umur tanam terutama buah yang dipanen dari pohon kelapa sawit umur 10 tahun menjadi Rp2.629 per kilogram. 

Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ence Achmad Rafiddin Rizal menjelaskan, harga TBS sawit sangat dipengaruhi faktor internal, yakni turunnya harga crude palm oil (CPO) dan inti sawit (kernel).

Jika harga kedua komoditas pada seluruh perusahaan sumber data turun, hampir dipastikan harga TBS sawit bakal terdampak. 

"Penurunan harga CPO dan kernel sudah pasti memberi dampak kepada harga TBS di tingkat petani sawit di Kaltim. Ini yang terjadi sekarang," jelas Ence dalam keterangannya dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Selasa (18/6/2024).

Untuk CPO tertimbang dikenakan Rp12.003 sementara harga kernel rerata tertimbang yang sama sebesar Rp6.837 per kg dengan indeks K sebesar 88,68 persen.

Ence juga merincikan harga periode 1-15 Juni 2024 yakni untuk TBS yang dipanen dari pohon umur 3 tahun dengan harga Rp2.318 per kg.

"Di umur 4 tahun diharga Rp2.475 per kg, umur 5 tahun seharga Rp2.487 per kg. Selanjutnya umur 6 tahun Rp2.513 per kg,”sebutnya

Berikutnya di umur 7 tahun Rp2.528 per kg, umur 8 tahun Rp2.547 per kg dan umur 9 tahun seharga Rp2.599 per kg.

Menurutnya, daftar harga TBS sawit diatas, merupakan standar harga bagi petani yang sudah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit di Kaltim, khususnya kebun plasma.

Kerja sama kelompok tani dengan pihak pabrik minyak sawit (PMS) diharapkan harga TBS petani sudah sesuai dengan harga normal dan tidak dipermainkan para tengkulak.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut