get app
inews
Aa Text
Read Next : Panduan dan Tata Cara Berkunjung ke IKN Nusantara untuk Umum, Wajib Daftar Online!

Sukses Diujicoba di Bandara APT Pranoto, Taksi Terbang IKN Baru Beroperasi 2030

Selasa, 30 Juli 2024 | 09:33 WIB
header img
Taksi terbang IKN Nusantara sukses uji coba terbang di Bandara APT Pranoto Samarinda. (foto: ist/otorita ikn)

SAMARINDA, iNewsKutai.id - Uji coba taksi terbang yang akan dioperasikan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sukses dilakukan di Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APT Pranoto), Samarinda, Senin (29/7/2024).

Namun, pengoperasian UAM diperkirakan baru bisa dilakukan setelah tahun 2030. Badan Otorita IKN beralasan, taksi terbang masih butuh kajian komperenhensif.

Dalam uji coba yang dilakukan Otorita IKN bersama Hyundai Motor Group, taksi terbang atau Urban Air Mobility (UAM) itu mengudara selama 10 menit di ketinggian 50 meter. 

Uji coba Proof-of-Concept (PoC) Advanced Air Mobility (AAM) ini menggunakan model OPPAV (Optional Passenger/Pilot Air Vehicle), hasil kerja sama dengan Korea Aerospace Research Institute (KARI). 

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi menjelaskan, uji coba dilakukan dengan terbang pada kecepatan 50 kilometer (km) per jam dan ketinggian 50 meter. 

Selama uji coba yang berlangsung 10 menit, OPPAV melakukan manuver holding pattern berbentuk angka delapan yang dikendalikan oleh Ground Control Station di sisi darat.

"Uji coba ini adalah bukti ketertarikan dan keseriusan perusahaan global dalam berpartisipasi mengembangkan Nusantara. Uji coba ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung inovasi teknologi dan transisi menuju energi berkelanjutan," kata Ali dalam keterangan resminya, Selasa (30/7/2024).

Menurutnya, uji coba ini juga ini bertujuan untuk menilai keandalan dan kesiapan moda transportasi sebagai salah satu transformasi transportasi cerdas dan ramah lingkungan di IKN.

Kendaraan ini dirancang untuk meningkatkan mobilitas perkotaan melalui solusi transportasi udara yang inovatif dan ramah lingkungan.

Dalam uji coba tersebut, integrasi mobilitas darat dan udara ditunjukkan dengan moda Shucle, sarana transportasi on-demand yang berfungsi mengantarkan penumpang ke layanan middle-mile berupa AAM.

Ali menambahkan, UAM akan melalui pengembangan lebih lanjut setelah uji coba. Serangkaian studi yang terdiri atas kajian teknologi, kajian ekonomi, kajian lingkungan, kajian sosial, kajian regulasi dan kebijakan, serta kajian infrastruktur akan dilakukan.

"Masih butuh serangkaian studi sehingga diperkirakan baru beroperasi setelah 2030 tergantung hasil kajian," tambahnya.

AAM Business Development Officer Hyundai Motor Group, Cheol-ung Kim menyatakan pihaknya berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem AAM.

"Hyundai Motor Group dan Supernal akan terus berupaya melakukan penelitian dan pengembangan untuk mengomersialkan AAM pada tahun 2028. Kami juga akan menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah," katanya.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut