get app
inews
Aa Read Next : Kolam Eks Galian Tambang di Kaltim sudah Telan 51 Jiwa, Mayoritas Anak-Anak

Cegah Cacar Monyet Masuk Kaltim, Dinkes Perketat Pengawasan Penumpang di Bandara dan Pelabuhan

Jum'at, 30 Agustus 2024 | 05:53 WIB
header img
Dinkes Kaltim melakukan pengawasan ketat terhadap penumpang di bandara dan pelabuhan untuk mengantisipasi wabah cacar monyet. (foto: ist/ilustrasi)

SAMARINDA, iNewsKutai.id - Pemprov Kaltim tidak ingin kecolongan menyusul meningkatnya ancaman penyakit cacar monyet atau monkeypox. Meski belum ada laporan kasus, Dinkes Kaltim melakukan pengawasan ketat terhadap penumpang di semua pintu masuk Benua Etam.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kaltim, Ivan Hariyadi mengungkapkan, salah satu langkah pencegahan adalah dengan melakukan pengawasan ketat terhadap penumpang di di Bandara AMS Sepinggan dan APT Pranoto, Pelabuhan, dan pemantauan fasilitas kesehatan terhadap pasien yang berasal dari daerah endemis.

"Dinkes Kaltim sudah melakukan berbagai upaya mencegah penyebaran monkeypox seperti pengawasan pintu masuk ke Kaltim untuk mendeteksi kemungkinan yang tertular dan pemantauan di fasilitas kesehatan," kata Ivan Hariyadi dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Jumat (30/8/2024).

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Kaltim, Ivan Hariyadi (foto: ist)

Dia pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gejala khas penyakit yang berasal dari Afrika ini. Mulai dari munculnya ruam atau lesi pada kulit di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh lainnya.

Ruam ini akan berkembang menjadi lenting berisi cairan atau nanah yang seringkali terasa gatal atau nyeri. Selain ruam kulit, gejala lain yang sering muncul adalah demam, lemas, menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot.

Gejala penyakit monkeypox juga bisa ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening

"Jika mengalami gejala yang mengarah pada MPOX, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat," ujarnya saat jadi pembicara pada talkshow Siaga Penyakit MPOX.

Pada sebagian besar kasus, penyakit cacar monyet bisa sembuh dalam waktu 3-4 minggu. Namun, bagi anak-anak, lansia, dan ibu hamil, penyakit ini bisa membahayakan seperti menyebabkan kematian atau keguguran janin.

Ivan menambahkan, Dinkes Kaltim telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai gejala, cara penularan, dan upaya pencegahan penyakit cacar monyet. Pemerintah juga telah menyediakan vaksin bagi orang yang memiliki kontak erat dengan kasus positif.

"Di Kaltim memang belum ditemukan adanya kasus monkeypox tetap kami mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan, serta menghindari kontak langsung dengan hewan liar,"pungkasnya.

Sekadar diketahui, penyakit cacat monyet sudah masuk Indonesia menyusul temuan kasus di Jakarta dan sejumlah daerah lainnya. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, atau melalui droplet pernapasan dari orang yang terinfeksi.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut