get app
inews
Aa Text
Read Next : Simak! Ini Cara Mencegah Penyakit Gagal Ginjal Kronis yang Membahayakan Nyawa

Hati-hati! Spons Cuci Piring Sarang Bakteri Berbahaya, Lebih Kotor dari Kloset Toilet

Selasa, 17 September 2024 | 09:21 WIB
header img
Spons cuci piring yang sering digunakan di dapur ternyata lebih kotor dari kloset toilet. (foto: ist/int)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Spons cuci piring yang sering digunakan di dapur ternyata lebih kotor dari kloset toilet. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa spons bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit serius.

Bakteri berbahaya ini sering kali disalahartikan sebagai patogen bawaan makanan. Salah satu penyakit yang berpotensi timbul adalah gagal ginjal.

Dilansir dari Times of India, Selasa (17/9/2024), pengelolaan spons yang benar, seperti penggantian secara berkala dan mempertimbangkan penggunaan alat pembersih alternatif, dapat membantu mengurangi risiko penyakit berbahaya.

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa spons cuci piring dapat menampung hingga 54 miliar bakteri per sentimeter kubik. Jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan bakteri di mangkuk toilet. 

Hal ini menunjukkan bahwa spons dapat menimbulkan risiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan toilet.

Bakteri yang terkandung dalam spons cuci piring berpotensi mencemari semua permukaan yang dibersihkan, sehingga meningkatkan risiko keracunan makanan. 

Menurut insinyur biomedis dari Duke University, struktur spons dapur merupakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan mikroba. Penyakit yang sering dikaitkan dengan faktor lain, seperti makanan yang dikonsumsi, mungkin sebenarnya berasal dari spons yang terkontaminasi.

Infeksi yang dapat ditularkan melalui spons tidak hanya mencakup gastroenteritis ringan, tetapi juga kondisi serius seperti meningitis, pneumonia, demam tinggi, diare berdarah, dan keracunan darah yang berpotensi mengancam jiwa.

Spons dapat mengandung berbagai bakteri berbahaya, termasuk Campylobacter, yang sering berasal dari ayam kurang matang, susu tidak dipasteurisasi, atau produk olahan yang terkontaminasi. Campylobacter dapat menyebabkan diare, sakit perut, demam, dan mual.

Bakteri lain seperti enterobacter cloacae, bagian dari flora usus normal, bisa menyebabkan infeksi parah pada orang dengan gangguan kekebalan tubuh, termasuk pneumonia, septikemia, dan meningitis. 

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut