get app
inews
Aa Text
Read Next : Tamu Hotel di Samarinda Diserang OTK, Satu Orang Tewas Ditikam Dua Luka-luka

Insiden Berdarah di Paser: Seorang Warga Tewas Ditikam OTK, Satu  Kritis di Rumah Sakit

Minggu, 17 November 2024 | 19:54 WIB
header img
Warga korban penyerangan OTK mendapat perawatan intensif di RSUD Panglima Sebaya Paser. (foto: ist/polres paser)

TANA PASER, iNewsKutai.id - Insiden berdarah terjadi di Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser pada Jumat (15/11/2024) dinihari. Dua orang warga setempat diserang Orang Tidak Dikenal (OTK) sekitar pukul 05.00 WITA pagi.

Akibatnya penyerangan di Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon itu, seorang warga bernama Rusel tewas akibat luka bacokan senjata tajam. Sementara satu orang lainnya, Anson saat ini kritis di RSUD Panglima Sebaya Paser.

Penyerangan terjadi saat warga Suku Dayak Deah sedang berjaga di pos penolakan aktivitas pertambangan di wilayah tersebut.

Kapolres Paser, AKBP Novy Adi Wibowo menyatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku dan motif di balik penyerangan tersebut. 

"Kami masih melakukan identifikasi dan penyelidikan di lapangan. Semua korban sudah mendapatkan perawatan di RSUD Panglima Sebaya Paser,” ujar Kapolres dalam keterangannya dikutip dari laman Polres Paser, Minggu (17/11/2024).

AKBP Novy juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang dapat memperburuk situasi. Dia meminta agar penanganan kasus tersebut diserahkan ke aparat kepolisian.

"Kami harap masyarakat tetap menjaga kondusifitas dan memberi waktu kepada pihak kepolisian untuk menangani insiden ini secara menyeluruh,” ujarnya.

Penegasan itu kembali disampaikan Kapolres dalam pertemuan dengan Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur di Maxone Hotel, Balikpapan, Sabtu (16/11/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Kapolres menegaskan jika kedua korban terluka akibat senjata tajam, bukan penembakan seperti yang sempat beredar di media sosial.

"Dari hasil pemeriksaan di RSUD Panglima Sebaya, tidak ditemukan bekas residu peluru atau luka tembak pada tubuh korban. Informasi itu muncul akibat kepanikan pembuat video," katanya.

AKBP Novy meminta masyarakat, khususnya warga Suku Dayak, untuk tidak terpancing provokasi yang dapat mengganggu stabilitas keamanan.

"Kami mengimbau agar tidak ada aksi sweeping atau tindakan lain yang dapat memperburuk situasi. Mari kita percayakan sepenuhnya proses hukum ini kepada kepolisian,” ucapnya.

Kapolres juga menekankan pentingnya peran Dewan Adat Dayak dalam meredam gejolak di masyarakat. Ia meminta agar informasi yang tersebar di media sosial tidak dijadikan dasar tindakan yang merugikan banyak pihak.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut