get app
inews
Aa Text
Read Next : Nombok! Biaya Makan Bergizi Gratis di Kaltim Ditaksir Rp17.000 per Porsi

Hujan Deras Disertai Angin Kencang Berpotensi Terjang Kaltim hingga 10 Februari

Jum'at, 07 Februari 2025 | 08:58 WIB
header img
Hujan deras disertai angin kencang berpotensi menerjang Kaltim hingga 20 Februari 2025. (foto: ilustrasi/ist)

SAMARINDA, iNewsKutai.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengeluarkan peringatan dini potensi hujan disertai petir dan angin kencang hingga 10 Februari 2025 mendatang.

Cuaca ekstrem ini berpotensi memicu bencana hidrometerologi seperti banjir, longsor serta pohon tumbang akibat angin kencang.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto mengungkapkan, wilayah Kaltim tengah memasuki fase puncak musim hujan pertama.

"Musim hujan tahun ini mengalami anomali dengan curah hujan yang lebih tinggi dari rata-rata normal dalam 30 tahun terakhir," ungkap Kukuh dalam keterangannya dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Kamis (6/2/2024).

Menurutnya, meski cenderung menurun pada Februari, namun hujan lebat dalam durasi singkat serta hujan lokal disertai angin kencang berpotensi meningkat.

Kukuh menjelaskan, peningkatan curah hujan disebabkan pengaruh La Nina. Meski dalam kondisi lemah aliran uap air dari Samudra Pasifik ke wilayah Indonesia, termasuk Kaltim menyebabkan penambahan kelembapan udara yang berkontribusi pada peningkatan curah hujan.

Dari hasil analisis BMKG, beberapa wilayah yang mengalami curah hujan lebih tinggi antara lain Kabupaten Kutai Timur, Mahakam Ulu, Kutai Kartanegara bagian barat, dan Berau. 

Dia pun meminta untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang belakangan ini telah menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah daerah.

BMKG juga mengimbau masyarakat mengenali kondisi lingkungan terutama di daerah yang rawan banjir dan longsor untuk memiliki kesadaran  melakukan evakuasi mandiri.

Masyarakat diminta secara rutin memantau informasi cuaca yang dikeluarkan BMKG dalam bentuk peringatan dini (early warning) untuk periode 10 harian, 3 harian.

"Kami terus memberikan peringatan dini terkait cuaca ekstrem, termasuk curah hujan tinggi pada Januari dan awal Februari ini,” pungkasnya. 

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut