get app
inews
Aa Read Next : Turki Diambang Kudeta, Erdogan Tak Mau Kecolongan Lagi

Diminta Amerika Serikat Kirim Rudal S-400 ke Ukraina, Ini Jawaban Sinis Politikus Senior Turki

Senin, 21 Maret 2022 | 09:13 WIB
header img
Rudal antipesawat S-400 buatan Rusia. (foto: ist)

ANKARA, iNewsKutai.id – Permintaan Amerika Serikat (AS) agar Turki membantu Ukraina dengan mengirimkan rudal antipesawat S-400 dijawab sinis politikus senior Turki Dogu Perincek. Dia menyatakan, Washington tidak memiliki wewenang untuk memerintah Turki sebagai negara berdaulat.

Sekadar diketahui, Dogu Perincek merupakan Ketua Partai Patriotik Turki (Vatan Partisi). Partai Patriotik adalah parpol yang mengusung ideologi sayap kiri di Turki. Partai ini vokal menyuarakan penolakannya terkait permintaan AS tersebut.

Dogu Perincek mengatakan, negaranya tidak akan mengabulkan keinginan AS untuk mengirimkan sistem persenjataan yang dibeli Turki dari Rusia. Dia menuding jika permintaan tersebut adalah tipikal propaganda intelijen AS.

Menurutnya, Turki sudah berkali-kali melewati situasi semacam itu dengan AS. Dua juga memastikan jika tekanan tersebut tidak akan membuat Turki melunak.

“AS tidak memiliki wewenang untuk memerintah Turki. Pemerintah Turki sama sekali tidak akan menerima perintah seperti menyerahkan S-400 Rusia ke Ukraina. Pemerintah Turki tidak memiliki peluang seperti itu. Tidak mungkin Pemerintah Turki akan bersedia mendengarkan perintah seperti itu,” ujar Perincek kepada kantor berita Sputnik, Minggu (20/3/2022).  

Sebelumnya, kantor berita Reuters dengan mengutip sejumlah sumber melaporkan bahwa AS telah menyuruh ke Turki untuk mengirim sistem pertahanan rudal S-400 buatan Rusia ke Ukraina. Langkah tersebut dicurigai sebagai bagian dari upaya Washington DC untuk merebut sistem rudal antipesawat buatan Rusia atau Uni Soviet tersebut di tengah konflik dengan Rusia.

Pada 2019, Amerika Serikat menangguhkan partisipasi Turki dalam program jet tempur F-35 karena pembelian sistem pertahanan udara S-400 oleh Ankara. AS bahkan kemudian menghapus Turki sepenuhnya dari proyek tersebut.  

Meskipun menuai reaksi keras dari AS dan para anggota NATO lainnya atas pembelian S-400, Turki berkeras akan terus menggunakan sistem pertahanan rudal buatan Rusia itu.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut