get app
inews
Aa Text
Read Next : Keji! Bantuan Tepung dari Amerika Serikat untuk Warga Gaza Diduga Dicampur Narkoba

7 Larangan di Bulan Muharram yang Wajib Diketahui Umat Islam

Sabtu, 28 Juni 2025 | 12:51 WIB
header img
7 larangan di Bulan Muharram yang wajib diketahui umat Islam. (foto: ilustrasi/ist)

JAKARTA, iNewsKutai.id – Bulan Muharram merupakan salah satu bulan suci dalam Islam yang sangat dihormati. Bulan ini juga dikenal sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriah, sekaligus menjadi awal tahun baru Islam.

Karena kesuciannya, terdapat sejumlah larangan di bulan Muharram yang penting untuk diketahui dan ditaati oleh umat Muslim.

Muharram termasuk dalam empat bulan haram (asyhurul hurum) yang dimuliakan oleh Allah SWT, bersama dengan bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Dalam bulan-bulan ini, umat Islam diperintahkan untuk meningkatkan amal ibadah dan menjauhi perbuatan dosa serta kemaksiatan.

Selain itu, dalam bulan Muharram terdapat hari istimewa yaitu Hari Asyura yang jatuh pada 10 Muharram, di mana banyak keutamaan amalan seperti puasa Asyura yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Namun, selain memperbanyak ibadah, ada beberapa perbuatan yang dilarang di bulan Muharram karena bertentangan dengan semangat kesucian dan kedamaian bulan ini. Berikut ulasan lengkapnya:

1. Larangan Berperang atau Melakukan Permusuhan

Dalam ajaran Islam, bulan Muharram adalah bulan yang dilarang untuk berperang. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Surah At-Taubah ayat 36:

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram..." (QS. At-Taubah: 36)

Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk menghindari segala bentuk konflik, perselisihan, hingga tindakan kekerasan. Bulan ini seharusnya menjadi waktu untuk introspeksi, perdamaian, dan mempererat silaturahmi.

2. Dilarang Melakukan Tindakan Kekerasan

Segala bentuk kekerasan fisik maupun verbal, baik terhadap sesama Muslim maupun non-Muslim, dilarang keras dilakukan di bulan ini. Sebagai umat Islam, kita dituntut meneladani akhlak Rasulullah SAW yang penuh kasih sayang, toleransi, dan kelembutan.

3. Dilarang Membunuh Hewan untuk Hiburan

Salah satu bentuk pelanggaran di bulan suci ini adalah membunuh hewan untuk tujuan hiburan. Hal ini tidak hanya bertentangan dengan nilai kasih sayang dalam Islam, tetapi juga dianggap mencederai kesucian bulan haram.

Islam menganjurkan untuk memperlakukan hewan dengan penuh kasih, kecuali dalam konteks yang dibenarkan syariat seperti untuk konsumsi atau kurban di bulan Dzulhijjah.

4. Menghindari Perbuatan yang Tidak Bermanfaat

Bulan Muharram sebaiknya tidak diisi dengan kegiatan sia-sia yang tidak memberi manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Islam mengajarkan pentingnya memanfaatkan waktu sebaik mungkin, terlebih di bulan yang dimuliakan ini.

Alih-alih menghabiskan waktu dengan aktivitas kosong, lebih baik digunakan untuk membaca Al-Qur’an, berzikir, bersedekah, atau menuntut ilmu agama.

5. Tidak Boleh Mengadakan Pesta atau Hura-hura

Bulan Muharram, khususnya tanggal 10 Muharram (Hari Asyura), merupakan momen kesedihan dan refleksi spiritual. Hal ini merujuk pada tragedi Karbala, di mana cucu Nabi Muhammad SAW, Sayyidina Husain bin Ali, gugur secara tragis.

Karena itu, umat Islam dianjurkan untuk tidak mengadakan pesta, perayaan berlebihan, atau kegiatan yang berbau hura-hura. Sebaliknya, hendaknya diisi dengan ibadah, doa, dan renungan.

6. Larangan Berkata Kasar dan Menyakiti Perasaan

Ucapan kasar, umpatan, atau hinaan adalah bentuk kekerasan verbal yang harus dihindari, terlebih di bulan Muharram. Islam menganjurkan umatnya untuk menjaga lisan dan memperbanyak perkataan baik.

Selain dapat menyakiti perasaan orang lain, berkata kasar juga dapat memicu pertengkaran dan memutus silaturahmi, yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

7. Dilarang Menzalimi Diri Sendiri

Larangan terakhir adalah menzalimi diri sendiri, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual. Contohnya termasuk melakukan maksiat, menyakiti tubuh, atau melakukan ritual jahiliyah seperti meratap secara berlebihan hingga melukai diri sendiri, sebagaimana yang dulu dilakukan oleh kaum sebelum Islam.

Rasulullah SAW melarang perbuatan merusak diri sendiri dan menganjurkan untuk bersikap sabar serta berserah diri kepada Allah SWT dalam menghadapi ujian.

Sebagai pelengkap larangan, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak amalan positif di bulan Muharram, seperti:

- Puasa Sunnah Asyura (10 Muharram) dan Tasu’a (9 Muharram)

- Membaca Alqur’an

- Bersedekah

- Istighfar dan Dzikir

- Memperbanyak Doa dan Muhasabah

Bulan ini juga merupakan waktu yang tepat untuk membuat resolusi spiritual dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, mengingat Muharram menandai dimulainya tahun baru dalam kalender Islam.

Bulan Muharram adalah momentum penting bagi umat Islam untuk berbenah diri secara spiritual. Mengetahui dan menghindari larangan di bulan Muharram menjadi bentuk penghormatan terhadap waktu yang dimuliakan Allah SWT. 

Dengan menjauhi maksiat dan memperbanyak ibadah, umat Islam diharapkan dapat mengisi awal tahun Hijriah dengan berkah dan kebaikan.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut